Di Uttar Pradesh, Pawang Ular Sulit Mencari Nafkah dan Mencari Pengakuan Kasta untuk Hidup yang Lebih Baik

6 Maret 2022, 10:23 WIB
Di desa Sirsela di distrik Firozabad Uttar Pradesh, pawang ular hidup sementara. /NDTV

ZONA PRIANGAN - Di tengah pemilihan Uttar Pradesh yang sedang berlangsung, pawang ular di desa Sirsela di Uttar Pradesh, yang merasa sulit untuk mencari nafkah, mencari dukungan pemerintah untuk fasilitas sipil.

Mereka juga meminta pengakuan kasta untuk memanfaatkan peran pemerintah memberi manfaat.

Di desa Sirsela di distrik Firozabad Uttar Pradesh, pawang ular hidup tak pasti. Mereka telah mendesak pemerintah untuk memberi mereka pekerjaan dan fasilitas sipil di desa untuk membuat mata pencaharian mereka lebih baik.

Baca Juga: Ikatan Cinta Minggu 6 Maret 2022: Al-Andin, Pasangan Sekarat yang Belum Sempat Mereguk Kebahagiaan Sepenuhnya

“Kami mengembara, mengemis, dan mencari nafkah melalui ular yang menawan. Karena anak-anak tidak berpendidikan, ini adalah satu-satunya pilihan yang tersisa bagi kami. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan kami.

Saya memiliki lima anak dan bagaimana saya akan bertahan hidup. Saya putus asa melakukan pekerjaan kecil apa pun untuk memenuhi kedua kebutuhan itu," kata seorang pawang ular Ebranath, seperti dikutip ZonaPriangan dari NDTV.

Ebranath, 60 tahun, meminta pemerintah untuk mengakui komunitasnya untuk memanfaatkan manfaat pemerintah.

Baca Juga: Rusia Menyusun Kekuatan, Mengatur Ulang Angkatan Darat Menangkal Kemarahan Dunia dengan Gencatan Senjata

"Saya mendapat jatah gratis dari pemerintah, saya ingin pemerintah mengakui saya secara resmi karena saya tidak termasuk kasta sehingga saya juga berhak atas tunjangan pemerintah," tambah Ebranath.

Pawang ular lainnya Raju Nath mengatakan bahwa dia tidak memiliki rumah pucca dan di daerah tempat dia tinggal, fasilitas umum tidak tersedia.

Baca Juga: Pria Jomblo Menemukan Cinta Lewat Online Layanan Pelanggan Supermarket Diawali dengan Komplain Barang Rusak

"Saya mendapat makanan dari pemerintah dan melakukan beberapa pekerjaan untuk mencari nafkah. Saya tidak memiliki rumah yang layak. Kami tidak memiliki akses ke air minum."

Lebih lanjut dia menambahkan, “Saya tidak mampu mengatur pengeluaran rumah tangga saya. Bagi kami (pemikat ular), ini adalah perjuangan sehari-hari. Saya berharap pemerintah memberi kami rumah dan fasilitas dasar sipil. Ketika hujan, saya tinggal di bawah naungan. gudang timah atau tirai," keluh Raju.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler