Ini Pendekatan Terapi Terbaru untuk Pengobatan Penyakit Alzheimer

20 Agustus 2022, 13:01 WIB
Di otak, sel-sel kekebalan biasa tidak bisa melewati sawar darah otak. /Unsplash.com/Robina Weermeijer

ZONA PRIANGAN - Dalam pendekatan terbaru, para ilmuwan di University of California, San Francisco, menggunakan teknologi terbarunya dalam mencapai tujuan mereka yakni untuk mengobati penyakit Alzheimer.

Pendekatan ini melibatkan fokus pada mikroglia, sejenis sel yang menstabilkan otak dengan menyingkirkan neuron dan protein yang rusak yang sering dikaitkan dengan demensia dan penyakit otak lainnya.

Sementara perubahan dalam sel-sel ini telah dikaitkan dengan penyakit Alzheimer, mereka tetap harus dipelajari. Para peneliti telah menggunakan teknologi CRISPR terbaru yang memungkinkan mereka untuk mengontrol sel-sel mikroglia ini. Menurut tim, dapat mengarah pada pendekatan terbaru untuk pengobatan penyakit Alzheimer.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 20 Agustus 2022: Sal Mempermainkan Sienna, Psikopati Elsa Kambuh, Andin Berperilaku Aneh

“Studi kami memberikan cetak biru untuk pendekatan baru dalam pengobatan,” katanya, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Di otak, sel imun biasa tidak bisa melewati sawar darah otak. Di sinilah sel mikroglia berperan. Mereka bertindak sebagai sistem kekebalan otak dan membantu membuang limbah dan racun sambil menjaga neuron berfungsi dengan baik. Ketika sel- sel mikroglia ini mulai kehilangan arah, itu menyebabkan peradangan otak dan dapat merusak neuron dan jaringannya.

Sel-sel mikroglia bahkan dapat menghilangkan sinapsis antar neuron dalam kondisi tertentu. Proses ini merupakan bagian normal dari perkembangan otak pada masa kanak-kanak dan remaja. Namun, pada orang dewasa, hal ini dapat menyebabkan efek buruk pada otak.

Baca Juga: Obat yang Biasa Digunakan untuk Pasien ADHD Dapat Mengobati Gejala Alzheimer

Tim yang dipimpin oleh Martin Kampmann, PhD, bersiap untuk mendeteksi gen yang bertanggung jawab atas keadaan tertentu dari aktivitas mikroglial. Dengan ini, mereka dapat menghidupkan dan mematikan gen dan mengembalikan sel-sel yang copot ke tempatnya.

Mereka membuat sel mikroglia melalui sel induk yang disumbangkan oleh sukarelawan manusia dan menegaskan bahwa mereka berfungsi seperti rekan manusia biasa mereka. Tim kemudian mulai mengembangkan platform baru yang menggabungkan bentuk CRISPR dan memungkinkan para peneliti untuk menghidupkan dan mematikan gen individu.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Dengan ini, tim dapat membidik gen yang bertanggung jawab atas kemampuan sel untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Gen juga memengaruhi seberapa aktif sel menghasilkan zat inflamasi dan agresi yang dilakukan sel untuk melakukan sinapsis.

Deteksi jenis gen membantu para peneliti berhasil mengistirahatkan mereka dan mengubah sel yang terkena penyakit menjadi sel yang sehat.

“Ini sedikit menolong,” kata Kampmann. Dia adalah penulis senior dari studi yang diterbitkan di Nature Neuroscience.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler