Pantas Pria Rusia Mau Menjadi Wajib Militer, Ternyata Istri Mereka Suka Mengomel dan Galak

3 Oktober 2022, 09:11 WIB
Ilustrasi istri yang suka marah.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - Terungkap, para istri yang ada Rusia dikenal sangat galak terhadap suaminya. Dengan alasan itu pula, sebagian suami meninggalkan istrinya dan memilih mendaftar sebagai wajib militer yang dikirim ke perang Ukraina.

Data itu diungkapkan oleh Wali Kota Vorkuta, Yaroslav Shaposhnikov dalam sebuah diskusi 'Open Vorkuta'. Vorkuta dikenal sebahai kota pertambangan batu bara.

Menurut Yaroslav Shaposhnikov, ada sekitar 10 persen pria yang memilih wajib militer yang diperintahkan Vladimir Putin karena mereka tidak tahan dengan perilaku istrinya.

Baca Juga: Bahaya, 9 Negara NATO Menerima Ukraina Sebagai Anggota, Rusia Terancam Serangan Balasan Sekutu

"Mereka melarikan diri dan memilih ikut perang karena istri yang 'nakal'. Jumlahnya 10 persen," kata Yaroslav Shaposhnikov.

Yaroslav Shaposhnikov menambahkan: "Mereka tidak tahan dengan istri yang setiap hari mengomel, mengomel, dan mengomel."

Pejabat itu mendesak wanita Rusia untuk memberikan dukungan dari "belakang" yang solid untuk suami mereka.

Baca Juga: Rudal Stinger Amerika Serikat Tembak Jatuh Jet Tempur SU-30 Vladimir Putin di Wilayah Kharkiv

Video pertemuan itu diposting di media sosial oleh wali kota, yang telah menjadi viral dan mendapat liputan media yang luas.

Di tengah gelombang ejekan, Shaposhnikov membela pernyataannya, mengatakan komentarnya diambil di luar konteks oleh media.

“Saya adalah seorang patriot Tanah Air saya. Saya tidak bisa mengatakan secara objektif bagaimana [komentar] itu terlihat dari luar," ucapnya.

Baca Juga: Seperti di Kharkiv, Tentara Ukraina Bakal Menipu Lagi dan Menjebak 7.000 Pasukan Rusia di Kherson

"Kata-kata itu diambil di luar konteks, dan beberapa bahkan memberikan interpretasinya sendiri. Anda perlu menonton video lengkapnya, tetapi secara umum, saya teguh pada pendirian saya," tegasnya.

"Seorang wanita adalah bagian belakang dan dukungan seorang pria, yang harus dia dukung dalam situasi apa pun," ujarnya kepada outlet media Podyem yang dikutip rt.com.

Rusia mengumumkan mobilisasi parsial awal bulan ini untuk memperkuat militernya dalam konflik dengan Ukraina, yang pecah pada akhir Februari.

Baca Juga: Tentara Ukraina Hancurkan Pos Komando dan Gudang Amunisi Ketika Moskow Umumkan Zaporizhzhia Masuk Rusia

Saat ini, Moskow sedang berusaha untuk memobilisasi 300.000 orang, dengan fokus pada mereka yang pernah bertugas di militer dan memiliki pengalaman tempur sebelumnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler