Burung Hooded Pitohui Asal Papua Kecil dan Cantik tapi Memiliki Racun serta Menebarkan Bau Busuk

13 Oktober 2022, 11:23 WIB
Burung hooded pitohui asal Papua yang sangat beracun.* /Facebook /Torbjörn Vik

ZONA PRIANGAN - Burung hooded pitohui mendadak viral setelah diketahui unggas asal Papua itu memiliki bisa (racun) yang berbahaya.

Gigitan dari paruh burung hooded pitohui bisa membuat bagian tubuh manusia menjadi mati rasa. Warga Papua Nugini dan Papua Indonesia memilih menghindar jika bertemu dengan burung kecil itu.

Walau dianggap beracun, burung hooded pitohui ternyata bisa dimakan. Ada beberapa penduduk Papua yang nekat mengonsumsi burung tersebut.

Baca Juga: Ini 6 Spesies Burung Hooded Pitohui yang Berbisa, Hanya Warga Papua yang Tahu Cara Menghilangkan Racunnya

Baca Juga: Hindari Kawasan Angker jika Tidak Mau Tersesat di Gunung Ciremai

Tapi burung hooded pitohui bukan pilihan utama. Saat berburu ke hutan dan tidak memperoleh tangkapan, warga Papua akhirnya menangkap burung hooded pitohui.

Tapi perlu diingat, burung hooded pitohui memiliki racun tidak hanya di bagian paruh saja. Melainkan seluruh tubuhnya beracun.

Jadi saat direbus dibutuhkan waktu yang lama. Air yang mendidih tidak menjadi jaminan menghilangkan racu burung hooded pitohui.

Baca Juga: Racun Burung Hooded Pitohui Bisa Memicu Serangan Jantung, Jenis Variabel Pitohui Paling Berbahaya

Baca Juga: Saat Kolam Dikuras, Ikan Dewa di Cibulan Menghilang, Misteri Itu Belum Terpecahkan

Bahkan air bekas rebusan burung hooded pitohui tidak boleh dikonsumsi karena mengandung racun. Air bekas rebusan itu menebarkan bau busuk.

Semua penduduk asli Papua sudah hafal dengan sifat beracun dari burung hooded pitohui. Burung itu bisa disantap jika tidak ada lagi burung lain yang berhasil ditangkap.

Karena mengeluarkan bau busuk saat direbus, burung hooded pitohui juga dikenal sebagai burung sampah. Bagi yang gampang alergi, bau busuk itu bisa menimbulkan rasa mual.

Baca Juga: Tebing Breksi Masih Menyimpan Hal Ghaib, Jangan Berbuat Tak Senonoh agar Terhindar Petaka

Burung hooded pitohui mulai dikenal pada 1990, ketika ornitholog Jack Dumbacher berada di pulau Pasifik untuk mencari cenderawasih.

Ia memasang jaring di antara pohon untuk menangkapnya, namun yang kena jaring beberapa burung hooded pitohui.

Ketika ia mencoba meraih burung tersebut dari jebakan, burung tersebut menggores sedikit di jari-jarinya, dan ia secara naluri memasukan jarinya ke mulut untuk mengurangi rasa sakitnya.

Baca Juga: Bukit Manyasal Berubah Jadi Bukit Senyum Lima Ribu, Simak Latar Belakang Uniknya

Segera saja, Dumbacher merasa bibir dan lidahnya mati rasa. Kemudian mulai terasa terbakar dalam beberapa jam.

Dari insiden itu akhirnya disimpulkan burung hooded pitohui asal Papua sangat berbisa dan racunnya membahayakan tubuh manusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler