Festival Daging Anjing Tetap Berlangsung, 5.000 Ekor Akan Disembelih untuk Disantap selama 10 Hari

- 21 Juni 2021, 12:05 WIB
  Beijing tahun lalu mengisyaratkan bisa melarang daging anjing dari meja makan, setelah menghapus anjing dari daftar resmi makanan untuk konsumsi manusia dan memberi mereka "status pendamping".
Beijing tahun lalu mengisyaratkan bisa melarang daging anjing dari meja makan, setelah menghapus anjing dari daftar resmi makanan untuk konsumsi manusia dan memberi mereka "status pendamping". /The Sun/Reuters

ZONA PRIANGAN - Sebuah festival daging anjing sedang berlangsung di China dengan 5.000 anjing akan disembelih dan dimakan selama 10 hari ke depan.

Meskipun ada protes atas kekejaman terhadap hewan dan risiko kesehatan yang melekat pada Festival Daging Anjing Yulin, mereka mengklaim bahwa anjing-anjing itu masih diangkut ke kota untuk persiapan penyembelihan.

Menurut laporan dari The Mirror, vendor telah difoto menjual anak anjing yang disembelih di Yulin, provinsi Guangxi, jauh sebelum festival dimulai.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 21 Juni 2021: Tak Ada Maaf Tersisa bagi Elsa, Pak Surya Akan Mengantarnya ke Penjara

Delapan stan ditemukan oleh aktivis lokal di pasar Dongkou, dan 18 stan lainnya ditemukan di pasar Nanqiao pada akhir Mei, menurut Humane Society International.

Dr Peter Li, spesialis kebijakan China untuk Humane Society International (HSI) mengatakan: "Dengan kasus baru COVID-19 yang terkait dengan pasar Beijing, memungkinkan pertemuan massal untuk berdagang dan mengonsumsi daging anjing di pasar dan restoran yang ramai atas nama sebuah festival menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan." katanya.

Dua kota di China, Shenzhen dan Zhuhai, telah melarang makan anjing setelah pandemi virus corona, seperti dikutip ZonaPriangan dari The Sun, 20 Juni 2021.

Baca Juga: Sepasang Kekasih Ketahuan Berhubungan Seks Saat Mendaki di Ketinggian 6.500 Kaki dan Terekam Webcam Gunung

Pada akhir Februari 2020, China mengeluarkan larangan sementara semua perdagangan dan konsumsi hewan liar karena diyakini secara luas bahwa Covid-19 menular dari kelelawar ke manusia.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x