Taphophobia, Takut Dikubur Hidup-hidup Memunculkan Berbagai Rancangan Peti Mati yang Aman

- 7 Juli 2021, 05:39 WIB
Pada era 1800-an ada ratusan laporan orang yang dikubur masih hidup.*
Pada era 1800-an ada ratusan laporan orang yang dikubur masih hidup.* /mirror.co.uk/

ZONA PRIANGAN – Apa fobia yang diderita George Washington, Hans Christian Anderson dan Chopin?

Jawabnya adalah mereka semuanya menderita Taphophobia, diketahui sebagai rasa takut dikubur hidup-hidup.

Komposer Chopin pernah memberikan instruksi agar jantungnya dipotong untuk meyakinkan ia telah meninggal.

Baca Juga: Scott Drummond Mengalami Meninggal Selama 20 Menit, Merasakan Dibawa ke Taman Penuh Bunga

Presiden AS Washington juga pernah meminta untuk dibaringkan selama tiga hari bila meninggal.

Sedangkan penulis Christian Andersen juga meninggalkan pesan agar dipotong pembuluh nadinya bila mati.

Sebelum era pengobatan modern, fobia tersebut tidak sepenuhnya tak masuk akal karena pada tahun 1800-an ada ratusan laporan orang yang dikubur masih hidup.

Baca Juga: Petugas Kamar Mayat Kaget Melihat Pasien Operasi Usus yang Meninggal Lagi Duduk di Lantai

Selama Ratu Victoria berkuasa, beberapa perancang bahkan muncul dengan peti mati aman hasil rancangannya.

Dilansir Mirror.co.uk, Dr Timothy Clark Smith pernah merancang peti mati yang dilengkapi jendela di puncaknya sehingga bila ia meninggal para pelayat bisa melihat mayatnya.

Rancangan ini juga dilengkapi dengan lonceng yang bisa dibunyikan dari dalam peti lewat seutas tali.

Baca Juga: Pedagang Makanan Bangkit dari Kematian, Setelah Dimasukkan dalam Kantong Mayat Ternyata Hidup Kembali

John Krichbaum juga pernah merancang peti mati yang dilengkapi pipa berbentuk “T” dari permukaannya melewati tutup menuju bawah dekat tangan mayat.

Bila ‘mayat’ memutar batang ini akan membuka udara masuk untuk bernapas korban hidup yang tidak beruntung.

Pada 1868, Franz Vester mendapat paten untuk ‘peti mati yang diperbaiki.’

Peti ini memiliki sejumlah fitur untuk memahami Taphophobia, termasuk tempat masuk udara, tangga, dan lonceng.

Baca Juga: Komite Olimpiade Qatar Sampaikan Kabar Duka, Peraih Emas Asian Games Jakarta Meninggal Dunia

Saat ini, ‘kesalahan’ mengubur seperti itu sangat jarang terjadi, hanya segelintir kasus yang telah dilaporkan.

Walaupun begitu, banyak orang percaya hal itu bisa saja terjadi menimpa mereka.

Pakar hipnoterapi Adam Cox, yang dikenal sebagai pakar fobia, mengatakan bahwa kebanyakan orang khawatir menjadi korban dikubur hidup-hidup karena ini merupakan unsur-unsur fobia sejati.

Baca Juga: Ibu Asal Afrika Selatan Pecahkan Rekor Dunia Melahirkan 10 Bayi Kembar

Beberapa orang sejatinya takut sehingga mereka merancang ‘peti mati aman’ yang dilengkapi penutup dari kaca untuk mengamati.

Selain itu, ada tali yang dihubungkan pada lonceng yang bisa digunakan sebagai isyarat, dan pipa untuk bernafas untuk bertahan hingga diselamatkan.

Ada juga kasus orang yang minta dikubur dengan ponselnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah