Komunitas Yahudi Terancam, Warga Odessa Lebih Banyak Menggunakan Bahasa Rusia Ketimbang Ukraina

- 17 Februari 2022, 10:48 WIB
Shlomo dan Ahuva Rosilio, anggota komunitas Yahudi yang tinggal di Odessa, Ukraina.*
Shlomo dan Ahuva Rosilio, anggota komunitas Yahudi yang tinggal di Odessa, Ukraina.* /Courtesy of Ahuva Rosilio/

ZONA PRIANGAN - Komunitas Yahudi di Ukraina terbilang cukup banyak, terutama di Kota Uman. Mereka tidak terusik hidup di sana.

Namun, saat konflik Rusia-Ukraina menegang, Pemerintah Israel menarik diplomatnya dari Kiev untuk keamanan.

Keruan langkah Pemerintah Israel tersebut membuat bimbang para komunitas Yahudi, termasuk pasangan Ahuva Rosilio-Shlomo.

Baca Juga: Para Tentara Wanita Cantik Ukraina Siaga di Barak Merasa Yakin Menang Melawan Pasukan Rusia

Ahuva Rosilio akhirnya meninggalkan Ukraina bersama tiga anaknya. Sementara, suaminya Shlomo masih tinggal di sana membantu evakuasi komunitas Yahudi.

Sebelum tinggal di Ukraina, Ahuva Rosilio hidup di komunitas Yahudi San Antonio, Texas, Amerika Serikat.

Ahuva Rosilio kemudian menikah dengan Shlomo kemudian menetap di Uman. Ketika anak-anaknya masuk usia sekolah, pasangan itu pindah ke Odessa.

Baca Juga: Juru Bicara Kremlin: Kamila Kamu Orang Rusia, Jangan Sembunyi, Kalahkan Semua Orang

"Tentu saja saya mencintai Odessa dan Ukraina. Tapi saat ini anak-anak butuh keamanan," kata Ahuva Rosilio kepada The Post.

“Saya tidak yakin apa konsekuensinya jika Putin mengambil alih Ukraina. Saya juga khawatir untuk keluarga Ukraina dan betapa memilukannya ini bagi mereka,” tuturnya.

Rosilio, yang beragama Ortodoks, bertemu Shlomo, seorang Israel yang hidup dan mati di Uman sepanjang hidupnya, ketika dia masih remaja.

Baca Juga: Publik China Mencap Nathan Chen Sebagai Penghianat, Raih Medali Emas di Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing

Keduanya menikah pada 2012 ketika dia baru berusia 17 tahun, dan pasangan itu berakar di Uman setelah putranya berusia 1 tahun.

“Saya takut untuk memberi tahu siapa pun. Saya sendiri sangat bersemangat untuk evakuasi, tetapi tentu saja teman-teman dan keluarga saya tidak begitu bersemangat seperti saya,” ucapnya.

Ukraina memiliki sejarah yang menantang bagi orang-orang Yahudi, karena pogrom selama Revolusi Rusia, dari tahun 1917 hingga 1921, dikatakan telah membunuh lebih dari 30.000 orang Yahudi.

Baca Juga: Dua Gadis Merasa Kapok Tidur di Hotel Adelphi Liverpool, Mencium Bau Daging Busuk dan Mendengar Suara Tembakan

Bertahun-tahun kemudian, diperkirakan 1,5 juta orang Yahudi dari Ukraina dibunuh selama Perang Dunia 2.

“Saya memiliki beberapa orang yang mengatakan kepada saya bahwa saya bodoh karena kembali ke negara yang membunuh orang Yahudi,” kata Rosilio.

Tapi dia menemukan inspirasi di tanah air barunya. “Orang-orang Yahudi memiliki koneksi yang berbeda – koneksi yang lebih serius ke Ukraina," ujarnya.

Baca Juga: Kasihan Buaya di Kota Palu Ini, Nyaris Tewas Karena Selama 6 Tahun Lehernya Terlilit Ban Motor Michelin

Keluarga muda itu menetap di Uman, pusat bagi orang-orang Yahudi yang religius. “Saya suka hidup saya di sana,” katanya kepada The Post.

“Ini budaya yang sangat berbeda dari Amerika,” katanya tentang jalan kosmopolitan di mana keluarga itu tinggal di antara banyak orang Israel dalam komunitas yang erat.

Ketika anak-anak memasuki sekolah dasar sekitar setahun yang lalu, keluarga pindah ke Odessa untuk sekolah. Rosilio menggambarkannya sebagai "sedikit kejutan".

Baca Juga: Steven Seagal Menghadapi Berbagai Tuduhan Pelecehan Seksual, Kelly LeBrock Merasa Kasihan

Pengaruh Rusia jauh lebih kuat di kota itu, katanya. “Odessa lebih Rusia daripada Ukraina. Beberapa orang bahkan memandang Anda jika Anda berbicara bahasa Ukraina.”

Tapi Rosilio jatuh cinta pada Odessa. “Saya tidak bisa melihat diri saya tinggal di tempat lain. Bangunan-bangunan di Odessa sangat indah," paparnya.

Kota Odessa memiliki nuansa antik yang indah dalam beberapa hal, tetapi pada saat yang sama ada begitu banyak yang harus dilakukan dan memiliki pusat perbelanjaan besar, restoran halal, dan kehidupan malam yang menyenangkan.

Sekarang, masa depan keluarga muda di Odessa Ukraina tidak pasti.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x