Kejantanan Pria China Semakin Buruk, Para Istri Mulai Mengeluh, Ini yang Jadi Pemicunya

- 18 Februari 2022, 21:55 WIB
Pergerakan sperma.*
Pergerakan sperma.* /Pixabay /geralt

ZONA PRIANGAN – Polusi udara bisa menyebabkan kualitas sperma jadi menurun, khususnya pada motilitas sperma, berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Networks.

Para peneliti di Sekolah Kedokteran Universitas Tongji di Shanghai melihat pada catatan sebanyak 33.876 pria dari 340 kota di China dengan usia rata-rata 34 tahun.

Dengan paparan polusi dengan tingkat berbeda dan para istri yang hamil dengan sperma antara Januari 2013 dan Desember 2019.

Baca Juga: Angelina Jolie Jual Kebun Anggur Chateau Miraval di Prancis, Brad Pitt Kesal Minta Ganti Rugi

Mereka menyelidiki pola-pola antara kualitas semen bersama tingkat paparan polusi partikel (particulate matter).

Polusi partikel dibagi menjadi tiga kategori – diameter lebih kecil dari 2,5 mikrometer, antara 25 dan 10 mikrometer, dan 10 mikrometer dalam kurun 90 hari sebelum mereka mengunjungi rumah sakit untuk mengumpulkan semennya.

Untuk menentukan kualitas semen, para peneliti memfokuskan pada faktor-faktor seperti jumlah sperma, konsentrasi dan motilitas sperma.

Baca Juga: Si Pirang 21 Tahun Bahagia Pacaran dengan Pria yang Pantas Menjadi Bapaknya, Nicole: Semua Keperluan Terpenuhi

Walaun mereka tidak bisa menemukan kaitan yang kuat antara polusi udara dan kualitas sperma dengan melihat jumlah dan konsentrasi sperma.

Mereka mencatat bahwa lebih banyak partisipan terpapar pada polusi partikel yang berukuran lebih kecil, yang berakibat menurunkan progresivitas (kemampuan berenang ke depan) dan total motilitas (kemampuan berenang) sperma.

Saat mereka secara spesifik dipapar pada polusi partikel lebih kecil dari 2,5 mikrometer, ada sekitar 3,6 persen penurunan motilitas sperma.

Baca Juga: Bhutan Negara Unik, Melarang Warganya Miskin dan Pernah Menolak Kehadiran Internet

Di lain pihak, terpapar partikulat berdiameter 10 mikrometer akan menghasilkan kurang dari 2,4 persen motilitas sperma.

Ini menunjukan ada kemungkinan bahwa perbedaan ukuran polusi partikel bisa menyebabkan efek yang berbeda pada kualitas semen, dengan ukuran polutan yang lebih kecil, mampu memasuki paru-paru yang lebih dalam.

Dampaknya akan lebih bila terpapar selama 90 hari saat pembuatan sperma yang merujuk pada spermatogenesis.

Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya

Ini berarti partikel polusi bisa berpengaruh pada sperma pada tingkatan genetis. Namun menurut para ilmuwan masih butuh penelitian lebih lanjut untuk menyimpulkan hal tersebut.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: JAMA Networks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x