Network
ZONA PRIANGAN - Pria yang terinfeksi virus corona dapat mengalami penurunan kualitas sperma hingga tiga bulan, menurut sebuah studi terbaru.
Penelitian yang dilakukan pada 120 pria di Belgia oleh akademisi lokal menunjukkan bahwa air mani bukan lah media untuk menularkan virus corona dan karenanya tidak dapat ditularkan melalui kontak seksual.
Tetapi penelitian tersebut memperingatkan bahwa bagi pasangan yang sedang melakukan promil alias program hamil harus memperhatikan kualitas sperma bagi suaminya yang telah terinfeksi oleh virus corona.
Baca Juga: Pemerintah Jepang Laksanakan Hukuman Gantung bagi Tiga Terpidana Mati Kasus Pembunuhan Keji
"Pasangan dengan keinginan untuk hamil harus diperingatkan bahwa kualitas sperma setelah infeksi corona dapat menjadi kurang optimal," kata peneliti, dikutip ZonaPriangan.com dari Sky, Rabu 22 Desember 2021.
Para peneliti, yang pekerjaannya belum ditinjau oleh rekan sejawat, memperkirakan bahwa kadar sperma akan kembali normal setelah tiga bulan.
"Parameter kualitas sperma rusak paling parah ketika dinilai selama bulan pertama," kata mereka, seraya menambahkan bahwa kerusakan "kurang jelas" setelah bulan pertama dan "hampir normal" setelah dua bulan.
Baca Juga: Ini Alasan Pria Tertinggi di Dunia Asal Turki, Sultan Kosen Ingin Mencari Istri dari Rusia
Para akademisi sedang mengerjakan studi lanjutan untuk melihat apakah kerusakan jumlah sperma bisa permanen pada sebagian kecil pria.
Para ilmuwan di seluruh dunia masih menunggu data apakah varian corona terbaru yakni Omicron yang lebih menular menyebabkan penyakit yang lebih ringan atau lebih parah daripada varian Delta.***
