ZONA PRIANGAN - Perusahaan induk dari raksasa pakaian kasual Jepang Uniqlo pada hari Senin membela keputusan untuk menjaga toko Rusia tetap buka bahkan ketika saingan Zara dan H&M menangguhkan operasi di negara itu setelah invasi ke Ukraina.
Tadashi Yanai, presiden operator Uniqlo Fast Retailing, mengatakan konflik seharusnya tidak membuat orang-orang di Rusia kehilangan pakaian, kebutuhan dasar manusia.
"Seharusnya tidak pernah ada perang. Setiap negara harus menentangnya. Kali ini seluruh Eropa dengan jelas menentang perang dan telah menunjukkan dukungannya untuk Ukraina. Setiap upaya untuk memecah belah dunia, sebaliknya, akan memperkuat persatuan," katanya dalam sebuah penyataan, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP.
"Pakaian adalah kebutuhan hidup. Rakyat Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti kita," tambah Yanai.
Ada 49 toko Uniqlo di Rusia. Seorang juru bicara Fast Retailing mengatakan perusahaan akan "terus memantau situasi" tetapi "tidak ada rencana sampai sekarang untuk menangguhkan operasi kami".
Itu terjadi ketika semakin banyak perusahaan besar mengumumkan penghentian sementara kegiatan bisnis di Rusia, sementara pemerintah Barat menjatuhkan sanksi untuk menekan Presiden Vladimir Putin atas perang di Ukraina.
Raksasa pakaian Spanyol Inditex, yang memiliki Zara, Sabtu mengatakan akan menutup sementara ratusan toko di Rusia serta toko online grup tersebut.