Dia telah memesan pada 8 September 2013, dan diberi tahu bahwa dia harus menunggu selama tujuh setengah tahun.
Namun, penantian itu menjadi lebih lama karena panen kentang yang buruk yang dibutuhkan oleh Asahiya untuk membuat kroket.
Sejak awal, kroket dibuat setiap hari tanpa bahan pengawet. Bahan-bahan termasuk kentang dari peternakan terdekat dan daging sapi Kobe peringkat A5 betina berusia tiga tahun.
"Kami berhenti menjualnya pada tahun 2016 karena waktu tunggu menjadi lebih dari 14 tahun," kata Shigeru Nitta, pemilik Asahiya generasi ketiga kepada CNN, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV
"Kami berpikir untuk menghentikan pesanan, tetapi kami mendapat banyak telepon yang meminta untuk tetap menawarkannya," tambahnya.
Baca Juga: Remaja Brasil Sumbangkan Stiker Piala Dunia kepada Anak-anak Miskin
Daya tarik kroket yang meluas dapat dianggap berasal dari biayanya yang rendah. Daging sapi di dalamnya dibanderol sekitar $2,70 atau sekitar Rp42 ribu per potong.
Bandingkan saat Asahiya pertama kali memperkenalkannya di pasar, harganya hanya $1,80 (sekitar Rp28 ribu per potong). Mereka melanjutkan pesanan pada tahun 2017 dengan menaikkan harga jualnya.
Situs resmi Asahiya menyebutkan bahwa pelanggan harus menunggu selama 32 tahun, jika mereka memesan kroket hari ini.