Perburuan Buku-buku Beracun Paling Mematikan dari Abad Ke-19

- 21 Desember 2023, 10:30 WIB
Salah satu buku yang mengandung arsenik.*
Salah satu buku yang mengandung arsenik.* /Facebook

ZONA PRIANGAN – Para penyelamat buku telah meluncurkan sebuah upaya perburuan buku-buku abad ke-19 yang mengandung ‘hijau zamrud’, sebuah pigmen langka dan menarik yang dibuat dengan bahan arsenik.

Sebelum revolusi industri, buku-buku diberi jilid kulit dengan kreasi seni yang memakan waktu lama dan upaya keras untuk menghasilkannya.

Tetapi setelah ditemukannya kain buku (bookcloth) semuanya berubah. Membuatnya lebih murah dan mudah dibuat, tetapi juga memungkinkan penggunaan pigmen untuk membuat cover buku menarik.

Baca Juga: Seniman Jepang Membuat SUV Land Cruiser Teringan di Dunia

Sebagai contoh, salah satu warna kain buku paling terkenal di akhir abad ke-19 yaitu hijau mencolok yang kemudian dikenal sebagai hijau Paris atau hijau zamrud yang mengandung arsenik beracun.

Meskipun serangkaian peristiwa terkena racun arsenik banyak dilaporkan selama kurun waktu tersebut, permintaannya begitu kuat sehingga para pembuatnya tidak menghentikan produksinya.

Puluhan, mungkin ratusan ribu buku berwarna hijau zamrud diproduksi hingga risiko keracunan arsenik menjadi masalah besar.

Baca Juga: Ikatan Cinta Kamis 21 Desember 2023: Nino Bersaksi dan Pembuktian Elsa Membuat Prama serta Arumi Tersungkur

Dan pigmen ini akhirnya ditarik dari produksi, dan ribuan yang lainnya masih tersimpan di berbagai perpustakaan dan koleksi pribadi saat ini.

Melissa Tedone, seorang penyelamat di Museum Winterthur, Delaware, AS menemukan buku-buku yang dilapisi arsenik ini saat memeriksa sebuah buku hijau cantik terbitan 1857.

Ia tengah memperbaiki punggung dan lapisan buku tersebut ketika ia tertarik pada pigmen hijau yang terkelupas, yang tidak biasa ia temukan.

Baca Juga: Ngengat Picasso Benar-benar Karya Seni yang Hidup

Masalah dengan pigmen cenderung retak dan terkelupas dengan berjalannya waktu, itu tidak masalah kecuali pigmen itu mengandung bahan-bahan beracun tinggi.

Pigmen hijau zamrud ini akan terkelupas dan fragmen-fragmen yang tak terlihat akan beterbangan ke udara yang bisa saja terisap oleh kita.

Bisa juga terbawa oleh tangan yang menangani buku hijau tersebut, meskipun jumlahnya sedikit pigmen beracun ini benar-benar bisa membunuh seseorang, racun arsen masih bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan bahkan bisa fatal dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: Bintang Sepak Bola Ezequiel Lavezzi Dirawat di Rumah Sakit Usai Pesta di Pantai Punta del Este

Gejala-gejla akut dari terpapar arsen termasuk gejala-gejala dalam pencernaan, dan dalam jangka lama bisa menyebabkan kanker.

Untuk mencegah masalah-masalah tersebut, Melissa Tedone telah menggagas Proyek Buku Beracun, sebuah inisiatif untuk mengedukasi orang akan bahaya menangani pewarna buku dengan hijau emerald ini.

Contohnya, mereka seharusnya mengenakan sarung tangan nitril saat menangani buku yang mungkin saja diwarnai dengan pigmen beracun, dan cara menyimpannya di dalam plastik polyethylene tertutup.

Baca Juga: WhatsApp Siap Rilis Fitur Baru: Berbagi Video dan Audio Musik Saat Panggilan!

“Kita tidak sadar ada sejumlah kasus seseorang yang menderita penyakit serius saat menangani buku seperti ini, kata Tedone kepada CBC. “Kami hanya ingin membuat orang-rang sadar potensi berbahayanya sehingga kita bisa menghindari tragedi akibat salah satu buku tersebut.”

“Anda tidak perlu panik dan membuangnya,” tambahnya. “Kami hanya ingin orang menanganinya secara serius.”

Shadows From The Walls of Death (Bayangan dari Dinding Kematian), sebuah buku dengan sampel kertas dinding dengan pigmen arsenik yang digunakan untuk menghias rumah selama seabad lalu, merupakan salah satu buku paling mematikan yang pernah diterbitkan.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: CBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah