Setelah Berseteru, Erdogan dan Macron Kini Saling Berkirim Surat untuk Memperbaiki Hubungan

16 Januari 2021, 20:09 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan./ Pixabay/geralt /

ZONA PRIANGAN - Presiden Turki dan Prancis sudah saling bertukar surat yang mana mereka telah setuju untuk mulai lagi pembicaraan untuk memperbaiki ikatan kedua negara.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menulis pesan Selamat Tahun Baru kepada Presiden  Prancis Emmanuel Macron, yang menyatakan belasungkawa atas beberapa serangan teroris di Prancis tahun lalu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah dikutip perkataannya oleh media setempat pada Jumat, 15 Januari lalu.

Macron mengirim balasan sebuah surat “sangat positif” minggu ini, yang dimulai dengan sapaan “Yang Terhormat Tayyip” dan mengatakan dia terbuka untuk melakukan pertemuan, kata Cavusoglu.

Baca Juga: 12 Negara yang Dilarang Arab Saudi untuk Dikunjungi Tanpa Mengajukan Izin

“Presiden Macron mengungkapkan akan pentingnya Turki untuk Eropa dan ia akan mengembangkan ikatan positif dengan Turki selain mempertemukan presiden kita dalam periode yang akan datang,” ujar Cavusoglu seperti dikutip laman Aljazeera.com.

Menurut pejabat Turki tersebut, Macron telah merespon proposal kerjasama mengenai konsultasi bilateral, terorisme, masalah regional seperti Suriah dan Libia, dan kemitraan bidang pendidikan.

Kepresidenan Prancis telah mengkonfirmasi pertukaran surat tersebut tanpa memberikan rinciannya.

Baca Juga: Bahaya! Sudah Beredar Eskrim Buatan China Mengandung Covid-19, yang di Gudang Disegel

“Kami kini membutuhkan langkah-langkah nyata dari Ankara,” kata kepresidenan Prancis.

Tahun lalu, Ankara dan Paris saling menyerang dalam beberapa isu internasional, termasuk konflik di Suriah, Libia dan Nagorno-Karabakh.

Ketegangan diplomatik telah disertai oleh perseturuan personal yang sengit antara kedua orang ini.

Baca Juga: Elon Musk Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wikipedia, 'Saya Senang Atas Keberadaan Anda'

Pada Oktober lalu, Macron mengatakan Islam adalah sebuah agama yang secara global “dalam krisis”, yang memicu kecaman keras dari dunia Muslim, disertai seruan boykot berbagai produk Prancis.

Erdogan mendukung kecaman tersebut dan mengatakan bahwa Macron membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental.

Dia juga menuduh Macron “fobia Islam” dan mendorong para pemilih di Prancis untuk menyingkirkan Macron sesegera mungkin.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler