Militan ISIS-K yang Diduga Perencana Ledakan Bom Kabul, Tewas dalam Serangan Pesawat Tak Berawak AS

24 September 2021, 11:02 WIB
Warga dan kerabat Ahmadi berkumpul di sekitar kendaraan hangus yang terkena serangan pesawat tak berawak AS yang seharusnya menargetkan pengebom bunuh diri ISIS-K dan ini diakui sebagai kesalahan identitas. /The Sun/Los Angeles Times/Polaris

ZONA PRIANGAN - Pentagon mengungkapkan, sebuah serangan pesawat tak berawak AS menewaskan seorang fanatik ISIS-K yang diduga sebagai perencana dalam kekejaman bom bunuh diri di bandara Kabul.

Kabir Aidi alias Mustafa disebut-sebut terkait langsung dengan serangan teror yang menewaskan sedikitnya 170 orang termasuk 13 tentara Amerika.

Dikutip dari The Sun.co.uk, Jumat 24 September 2021, Pentagon mengatakan Aidi terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS Reaper di Provinsi Nangarhar, Lucas Tomlinson dari Fox News melaporkan.

Baca Juga: Panel CDC Merekomendasikan Suntikan Booster Pfizer untuk Mereka yang Berusia di atas 65 Tahun

Pada 27 Agustus, dua pengebom bunuh diri ISIS menyerang di Gerbang Biara, di mana warga Afghanistan yang putus asa berkerumun untuk mencoba memasuki bandara dan di mana pasukan AS sedang melakukan pemeriksaan keamanan.

Setelah itu, Joe Biden yang ketakutan bersumpah dia akan "memburu" para pelaku dan "membuat mereka membayar".

Dan hanya sehari setelah pertumpahan darah, serangan drone Reaper terjadi di provinsi Nangahar di Afghanistan timur – rumah bagi sebagian besar dari 2.000 militan ISIS-K yang bertanggung jawab atas pembunuhan massal tersebut.

Sebuah rudal ditembakkan ke mobil Aidi, menewaskan dia dan rekannya.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 24 September 2021: Pertemuan Aldebaran dengan Ayah Jessica, Perseteruan Dua Generasi

Itu terjadi ketika serangan pesawat tak berawak AS di Afghanistan berada di bawah pengawasan ekstra setelah serangan pesawat tak berawak yang terpisah menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak, di Kabul pada 29 Agustus.

Militer AS meledakkan Toyota Corolla putih yang diyakini para pejabat akan digunakan dalam serangan ISIS- lainnya. Sebaliknya, itu adalah kasus kesalahan identitas.

Baca Juga: Migrasi Besar Tarantula Sedang Berlangsung di Colorado, Apa Sesungguhnya yang Mereka Buru?

Pekerja bantuan lama Zemari Ahmadi adalah pemilik mobil putih itu. Ahmadi tewas, bersama dengan beberapa anak, di dalam mobil, The New York Times melaporkan.

Pada hari Jumat, Pentagon meminta maaf atas kesalahan mengerikan tersebut.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: The Sun.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler