Pejabat Partai Komunis Sibuk Mengingatkan Tidak Ada Serangan Amerika Serikat, Warga China Panik Duluan

5 November 2021, 21:19 WIB
Warga China berebut untuk mendapatkan sekantung beras, tepung, dan mi di supermarket.* /The Sun/

ZONA PRIANGAN - Pejabat Partai Komunis kini sibuk mengingatkan warga China untuk tenang dalam menangggapi rumor serangan Amerika Serikat.

Info serangan Amerika Serikat sebagai respons rencana invasi China ke Taiwan kini makin liar di media sosial.

Keruan saja warga China jadi panik dan memicu penyerbuan ke sejumlah supermarket untuk memborong kebutuhan pokok.

Baca Juga: Warga China Panik Memborong dan Menimbun Makanan dari Supermarket, Ada Info Amerika Serikat Akan Menyerang

Pembelian warga pun tidak wajar karena ada niatan untuk menimbun kebutuhan pokok beberapa hari ke depan.

Pembelian kebutuhan pokok dalam jumlah besar diakui oleh seorang manajer supermarket di Kota Changzhou.

Menurut dia, semua barang yang ada di rak supermarket kini habis diborong oleh pembeli.

Baca Juga: Pengunjung Supermarket Panik, Seorang Pria Mengamuk Lakukan Penikaman Massal

Membeludaknya jumlah pembeli, membuat antrian di kasir cukup panjang dan memakan waktu hingga dua jam.

Kekacauan juga tejadi di Kota Qidong, di mana toko-toko menjual beras dan beberapa orang melaporkan dirampok untuk bahan makanan mereka dalam perjalanan pulang.

Surat kabar Economic Daily milik pemerintah memperingatkan pembaca untuk tidak membiarkan imajinasi mereka menjadi liar dengan ketakutan akan invasi.

Baca Juga: Masyarakat Panik Beredar Daging Beracun, Polisi Tutup Tiga Supermarket

Surat kabar itu menjelaskan, saran Kementerian Perdagangan untuk menyiap persedian, bukan karena ada perang, tapi sebagai langkah antisipasi Covid.

Hu Xijin, pemimpin redaksi surat kabar Global Times - corong untuk partai Komunis - menyalahkan pengguna media sosial karena menabur kepanikan.

Dia berkata: "Saya tidak percaya bahwa negara ingin mengirim sinyal kepada publik saat ini melalui pemberitahuan dari Kementerian Perdagangan bahwa orang perlu bergegas dan bersiap untuk perang."

Baca Juga: Gurita Diobral Rp65 Ribu, Supermarket Dikritik Pekerja Amal, Yayasan Hewan hingga Menteri

Kepanikan tersebut menyoroti ketegangan yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Taiwan, yang telah banyak diliput oleh media China.

Tentara Pembebasan Rakyat yang berkekuatan dua juta orang secara teratur menggelar latihan invasi, dan jet China melakukan serangan ke wilayah udara Taiwan.

Dikutip The Sun, bulan lalu Global Times mengatakan perang "bisa dipicu kapan saja" dalam peringatan keras terhadap sekutu Taiwan di Barat.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler