China Marah Terhadap Lithuania, Negara Kecil di Baltik Itu Dianggap Mendukung Taiwan

20 November 2021, 16:39 WIB
Bendera Lituania.* /Reuters /Ints Kalnins

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Lithuania mengundang kemarahan China, setelah negara kecil itu menyetujui pembukaan Kantor Perwakilan Taiwan di Vilnius.

Beijing mengecam langkah yang diambil Lithuania dan itu akan merusak kebijakan Satu China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Zhao Lijian menyatakan kekecewaannya terhadap Lithuania.

Baca Juga: Hadapi Perang Lawan China, Taiwan Tambah Jet Tempur F-16, Hari Ini Dipamerkan di Pangkalan Chiayi

Zhao Lijian mengatakan, Beijing sudah melakukan langkah persuasif dan menentang kebijakan Lithuania.

Namun Lithuania tetap memberikan izin kepada Taiwan untuk membuka 'kantor perwakilannya' di Vilnius.

Dikutip rt.com, Zhao menyebut langkah itu sebagai pelanggaran terhadap prinsip Satu China, merusak kedaulatan dan integritas teritorial China.

Baca Juga: Iran Tingkatkan Pengayaan Uranium untuk Pembuatan Bom Nuklir Persiapan Perang Lawan Amerika

Juru bicara itu mengingatkan Lithuania bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah China dan pemerintah Beijing memiliki otoritas hukum tunggal.

Dalam peringatan keras kepada pihak berwenang Taiwan, Zhao kemudian menambahkan bahwa mencari 'kemerdekaan Taiwan' dengan meminta dukungan asing adalah upaya yang sepenuhnya salah arah yang pasti akan gagal.

Pada bulan Agustus, Lithuania mengumumkan bahwa pos diplomatik akan diberi nama “Kantor Perwakilan Taiwan,” membuat marah China.

Baca Juga: Pesawat Mata-mata Inggris RC-135 Melarikan Diri Saat Dikejar Jet Tempur Rusia Sukhoi SU-30 di Laut Hitam

Cabang diplomatik Taiwan – di negara-negara yang memiliki hubungan de facto dengan otoritas pulau – biasanya disebut “Kantor Ekonomi dan Budaya Taipei”.

China menuntut agar Lithuania menarik duta besarnya dari China. Beijing kemudian menarik utusannya dari negara Baltik itu.

Pejabat China telah berulang kali meminta negara-negara Barat, terutama Inggris dan AS, untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri Beijing, menekankan bahwa mereka menganggap Taiwan sebagai bagian dari China.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler