ZONA PRIANGAN - Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS telah membayar ratusan klaim kerusakan dan cedera yang berasal dari ledakan sonik selama bertahun-tahun.
Dalam satu kasus pada tahun 1982 di mana Angkatan Udara membayar Rp374 juta kepada sebuah keluarga Tennessee.
Keluarga itu mengklaim, suada ledakan dari pesawat membunuh 61 babi, mencabut tambalan gigi seorang wanita dan merobohkan sebuah rumah dari fondasinya.
Baca Juga: Sarah Day, Wanita Modern tapi Terbiasa Memakan Bangkai Tikus Mirip Manusia Zaman Batu
Wanita itu juga mengaku telah menderita penglihatan kabur, sakit telinga dan pusing selama berminggu-minggu.
Administrasi Penerbangan Federal telah melarang penerbangan sipil supersonik di darat sejak 1973.
Pekan ini, suara ledakan sonik terjadi lagi yang ditimbulkan dari jet tempur Satuan Air National Guard AS.
Ledakan sonik membuat warga Oregon panik, karena sebelumnya di wilayah itu terjadi 100 gempa, yang juga memunculkan ledakan.
Unit Garda Nasional Udara tidak mengidentifikasi jenis jet yang terlibat dalam insiden suara ledakan sonik itu.
Beberapa jet militer AS dapat terbang dengan kecepatan lebih dari dua kali lipat kecepatan suara.
Baca Juga: ISIS Makin Brutal, Kepala Pendeta Dipenggal dan Diserahkan Kepada Istrinya
Dikutip rt. com, Sayap ke-142 Garda Nasional Udara Oregon mengaku bertanggung jawab atas ledakan sonik yang mengejutkan dan warga mengira ada gempa.
Kemudian mereka meminta maaf setelah salah satu pesawatnya "secara tidak sengaja" menyebabkan ledakan sonik.
Ledakan yang membuat takut warga Oregon itu diakibatkan oleh penerbangan saat beroperasi di lepas pantai Oregon, kata unit itu dalam sebuah posting Facebook.***