Magawa Mati Dunia Berduka, Dia Bukan Sembarang Tikus tapi Pahlawan yang Turut Menjinakkan Ranjau Darat

13 Januari 2022, 16:07 WIB
Magawa adalah pahlawan di ladang ranjau darat Kamboja.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Magawa bukan sembarang tikus. Hewan pengerat ini sudah dinobatkan sebagai pahlwan.

Magawa layak dianugerahi medali emas dan disetarakan dengan George Cros. Dia sudah banyak membantu petugas menemukan bom.

Terhitung ada 100 ranjau darat dan dan 28 amunisi yang ditemukan oleh Magawa. Dengan penciumannya Magawa berhasil membersihkan 34 hektare lahan di Kamboja.

Baca Juga: Aneh, Monster Laut Paling Ganas Ditemukan di Tempat Paling Kering Black Rock Nevada, Beratnya 40 Ton

Sekarang dunia berduka. Magawa dinyatakan mati, setelah hari-hari terakhirnya tidak bernafsu makan.

Pahlawan kecil, yang dilatih oleh badan amal APOPO yang terdaftar di Belgia, dilaporkan mati dengan damai pada akhir pekan lalu.

Dikutip Daily Star, tikus kantong raksasa Afrika menghabiskan "sebagian besar minggu lalu bermain dengan antusiasmenya.

Baca Juga: Misteri Monster Ogopogo Muncul Kembali di Danau Okanagan

Tetapi penjaga memperhatikan dia "mulai melambat" dan menjadi kurang tertarik pada makanan di hari-hari terakhirnya.

Badan amal itu mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami semua di APOPO merasa kehilangan Magawa dan kami berterima kasih atas pekerjaan luar biasa yang telah dia lakukannya."

Selama karirnya, Magawa menemukan lebih dari 100 ranjau darat dan bahan peledak lainnya, menjadikannya HeroRAT paling sukses APPO hingga saat ini.

Baca Juga: Buaya Pura-pura Mati, Ketika Ditelan Piton Ternyata Menyerang dari dalam Membuat Ular Itu Perutnya Pecah

"Kontribusinya memungkinkan komunitas di Kamboja untuk hidup, bekerja, dan bermain, tanpa takut kehilangan nyawa atau anggota tubuh," pernyataan APOPO.

Magawa pensiun Juni lalu setelah pawang pahlawan tikus Malen mengatakan hewan pengerat itu mulai "melambat" dan sudah waktunya untuk "menghormati kebutuhannya".

Tikus raksasa Afrika berkantung bisa mengendus bahan peledak sembilan puluh enam kali lebih cepat daripada solusi konvensional lainnya, dan diakui untuk karyanya dengan Medali Emas PDSA mini.

Baca Juga: Ular Kucing Hijau yang Ditemukan Nyaris Tidak Bergerak Akhirnya Bertelur, Warga Sreemangal Upazila Gembira

APOPO menambahkan: "Setiap penemuan yang dia buat mengurangi risiko cedera atau kematian bagi orang-orang Kamboja."

Berbicara Juni lalu, pawangnya Malen mengatakan kepada BBC: "Penampilan Magawa tidak terkalahkan, dan saya bangga bekerja berdampingan dengannya."

"Dia kecil tapi dia telah membantu menyelamatkan banyak nyawa yang memungkinkan kami mengembalikan tanah aman yang sangat dibutuhkan kembali kepada orang-orang kami secepat dan seefektif mungkin," ujar Malen.

Baca Juga: Memelihara Kucing, Dimudahkan Rezeki dan Dapat Pengampunan Dosa dari Allah SWT

Pelatihan intensif Magawa dimulai ketika hewan pengerat itu baru berusia empat minggu.

Sebelum lulus APOPO dan bekerja di lapangan, Magawa harus melewati tes buta di mana sejumlah ranjau darat improvisasi disembunyikan di area seluas 400m2.

Menyusul pencapaian tersebut, Christophe Cox, CEO dan salah satu pendiri APOPO, mengatakan: "Menerima medali ini merupakan suatu kehormatan bagi kami. Saya telah bekerja dengan APOPO selama lebih dari 20 tahun."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler