ZONA PRIANGAN - Ukraina akhirnya mengakui kekalahan di Kota Kherson dimana pasukan Rusia sudah menguasai sepenuhnya.
Saat di beberapa kota lainnya pasukan Rusia mulai frustrasi, di Kota Kherson tentara Kremlin justru mampu membuat lawannya menyerah.
Wali Kota Kherson, Igor Kolykhaiev meminta pasukan Rusia tidak menembak warga sipil dan membuat kota tetap aman.
Baca Juga: Terkena Ranjau Dua Kapal Meledak di Pelabuhan Odessa, Ukraina Kecam Rusia Berlindung di Kapal Sipil
Pejabat lokal awalnya menentang klaim Rusia bahwa mereka telah menguasai kota pelabuhan penting Laut Hitam yang berpenduduk sekitar 300.000 orang pada Rabu pagi.
Tetapi mereka mengakui kekalahan Rabu malam, ketika Wali Kota Igor Kolykhaiev merinci serangkaian aturan baru bagi warga.
Igo menyebut, "pengunjung bersenjata" menyerbu dewan kota dan membuat sejumlah aturan baru.
Aturan itu di antaranya, penduduk setempat yang diizinkan keluar hanya berpasangan dan pengemudi harus berjalan lambat dan siap untuk diperiksa.
“Militer tidak akan terprovokasi. Berhenti pada permintaan pertama,” tulisnya dalam posting Facebook yang dikutip nypost.
"Selama ini memang seperti itu," akunya.
Dia mengatakan bahwa bendera Ukraina masih berkibar, menekankan, Dan agar tetap sama, persyaratan ini harus dipenuhi.
Baca Juga: NATO Berduka, Jet Tempur MiG-21 LanceR dan Helikopter IAR 330 Puma Jatuh Saat Patroli Dekat Ukraina
Wali Kota menambahkan dia bersedia untuk berbicara karena "kesulitan besar" yang dihadapi sejak invasi, termasuk "pengumpulan dan penguburan orang mati" serta "pengiriman makanan dan obat-obatan".
“Kami tidak memiliki senjata dan tidak agresif. Kami menunjukkan bahwa kami bekerja untuk mengamankan kota dan mencoba menghadapi konsekuensi dari invasi,” katanya.***