ZONA PRIANGAN - Dina Rahasia Rusia (FSB) mulai bingung karena percakapan rahasia mereka berhasil disadap pihak Ukraina.
Beberapa percakapan dan informasi penting perwira FSB bocor ke pihak Ukraina, sehingga Rusia sering kecolongan.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Ukraina mengungkapkan, pihaknya berhasil menyadap percakapan dua perwira FSB.
Baca Juga: Penembak Jitu Ukraina Bunuh Jenderal Vitaly Gerasimov dan Beberapa Perwira Senior Rusia di Kharkiv
Dari percakapan perwira FSB itu, akhirnya bocor informasi yang mengabarkan kematian Jenderal Vitaly Gerasimov.
Jenderal Vitaly Gerasimov merupakan Kepala Staf Angkatan Darat ke-41 yang tewas oleh penembak jitu Ukraina di pertempuran Kharkiv.
Para agen FSB pun mulai curiga percakapannya disadap Ukraina. Mereka mengeluh komunikasi aman mereka tidak lagi berfungsi.
"Dalam percakapan itu, bisa didengar petugas FSB yang berbasis di Ukraina bertanya kepada bosnya apakah dia dapat berbicara melalui sistem Era yang aman," kata Direktur eksekutif Badan Jurnalisme Investigasi Bellingcat, Christo Grozev.
“Bos mengatakan Era tidak berfungsi. Era adalah sistem kriptofon super mahal yang [Kementerian Pertahanan Rusia] perkenalkan pada tahun 2021 dengan sangat meriah," ujar Grozev yang dikutip The Sun.
"Ini [di] dijamin [untuk] bekerja 'dalam semua kondisi'."
Kemarin, bocoran panggilan telepon dari Ukraina mengungkapkan banyak tentara Rusia memohon untuk pulang dan ingin mundur dari tentara.
Hilangnya sejumlah perwira tinggi Rusia terjadi saat pasukan invasi Putin menghadapi masalah logistik, perlawanan sengit, dan moral yang buruk.
Jurnalis Farida Rustamova mengklaim para pejabat Rusia dan anggota parlemen yang dia ajak bicara semakin khawatir tentang penanganan perang oleh Putin.
Baca Juga: Tentara Ukraina Merebut Kembali Bandara Antonov, Pasukan Rusia Akan Mengepung Kiev Selama 4 Hari
Rustamova, yang baru-baru ini meninggalkan negara itu, sebelumnya bekerja untuk BBC Russian Service, yang sejak itu diblokir di Rusia.
Seorang pejabat Kremlin, yang berbicara dengan syarat anonim, menggambarkan invasi itu sebagai "clusterf ***".
Orang lain, yang Rustamova gambarkan sebagai "kenalan baik Putin", mengatakan suasana hati pemimpin Rusia itu memburuk.***