Pasukan Vladimir Putin Bunuh 3 Prajurit Asal Amerika Serikat, Rusia Punya Bukti Keterlibatan Tentara Bayaran

19 Maret 2022, 14:57 WIB
Sejumlah tentara yang kini hadir di konflik Donbass, Ukraina, diduga merupakan prajurit bayaran.* /Instagram /@forwardobservations

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin mengklaim telah menewaskan tiga tentara bayaran asal Amerika Serikat (AS) di Ukraina.

Tiga tentara AS diidentifikasi berasal dari Tennessee. Dalam ransel tentara yang tewas, ditemukan barang-barang yang mengaitkan dari mana mereka berasal.

Situs berita Pravda yang pro Kremlin menulis, mayat tiga tentara AS ditemukan di Republik Rakyat Donetsk, yang memisahkan diri dari Kiev.

Baca Juga: Vladimir Putin dalam Seteguk Kopi, Sepiring Telur Puyuh, Bekerja Tanpa Komputer Karena Takut Disadap

Milisi di Donetsk menyebutkan: "Dalam ransel di dekat sisa-sisa salah satu militan, ditemukan bendera Tennessee Amerika Serikat."

Klaim tentara bayaran yang digunakan dapat menandakan eskalasi baru yang besar jika Rusia memutuskan untuk menyajikannya sebagai bukti keterlibatan militer asing dalam konflik.

Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, mengatakan pekan lalu bahwa kekuatan barat mengirim tentara bayaran dan peralatan militer untuk membantu Ukraina akan menjadi "perkembangan bencana".

Baca Juga: Setelah Perang Usai, Rusia Masih Menyimpan Ancaman, Ini yang Paling Ditakutkan Warga Ukraina

Vladimir Putin memperingatkan negara-negara di awal 'operasi militer khusus' bahwa setiap upaya untuk "campur tangan" ada konsekuensinya.

"Tiap campur tangan di Ukraina akan menghasilkan konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah," ancam Putin yang dikutip Daily Star.

Rusia sendiri telah dituduh menggunakan tentara bayaran selama perang, dengan tentara yang disewa dari Grup Wagner diduga dikirim pada beberapa misi untuk membunuh presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Prancis, Inggris, Jerman dan Italia Pasok Senjata ke Rusia, Kini Digunakan Vladimir Putin Menyerang Ukraina

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu juga mengklaim ada sekitar 16.000 relawan dari Timur Tengah, termasuk Suriah, yang siap mendukung separatis Rusia di wilayah Donbass.

Shoigu mengatakan: "Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan untuk uang, datang untuk membantu orang-orang yang tinggal di Donbass, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler