Pasukan Rusia Kembali Terapkan Taktik Penculikan di Kota Kreminna, Wali Kota Vlodymyr Struk Tewas Ditembak

21 Maret 2022, 05:41 WIB
56 orang tewas setelah pasukan Rusia diduga menembaki rumah orang tua di Ukraina.* /Telegram /The Sun

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin kembali menerapkan taktik penculikan ketika menyerbu Kota Kreminna, Luhansk.

Tank baja Rusia menembaki sebuah panti jompo yang menewaskan 56 orang. Sementara 15 orang yang selamat kemudian diculik.

Pasukan Rusia kemudian membawa 15 orang itu ke Kota Svatove yang jauhnya sekira 15 mil. Svatove saat ini diduduki separatis pro Kremlin.

Baca Juga: Serangan Mengerikan, Rudal Rusia Tidak Meledak Menimpa Dapur Rumah Warga Sipil di Kharkiv, Ukraina

Menurut Ukraina, serangan Rusia itu sangat brutal dan dianggap sebagai kejahatan perang. Tapi klaim Ukraina ini belum diverifikasi secara independen.

Layanan Komunikasi Khusus Negara Ukraina mentwet: "56 orang tewas di Kreminna, Oblast Luhansk. Ditembak para penjajah dari sebuah tank."

"Rusia menembakinya. Dengan sinis dan sengaja. Mereka menyesuaikan tank, meletakkannya di depan rumah, dan mulai menembak."

Baca Juga: Resimen Azov Ukraina Hancurkan Konvoi Kendaraan Lapis Baja BTR-82A dan Tank T-72B3 Rusia di Mariupol

Pernyataan itu berlanjut: "Yang selamat, 15 orang, diculik oleh penjajah dan dibawa ke wilayah pendudukan di Svatove ke sekolah asrama geriatri regional."

Dalam pernyataan terpisah di aplikasi perpesanan Telegram, Serhiy Haidai, gubernur Administrasi Negara Regional Luhansk, mengatakan: "Masih tidak mungkin untuk sampai ke lokasi tragedi itu."

Pernyataan itu juga dibagikan oleh Olexander Scherba, mantan duta besar Ukraina untuk Austria. "Horor mutlak di Kreminna dekat Luhansk," tweetnya.

Baca Juga: Rusia di Ambang Kehancuran Usai Invasi ke Ukraina, untuk Bertahan Kremlin Harus Menjadi Koloni China

"Tank Rusia mendekati rumah senior setempat dan melepaskan beberapa tembakan. 56 warga sipil tewas."

Rusia terus-menerus membantah klaim Barat bahwa pasukannya sengaja menargetkan warga sipil.

Sementara itu, Wali Kota Kreminna, Vlodymyr Struk, dilaporkan ditembak mati setelah diculik dari rumahnya beberapa minggu lalu.

Baca Juga: Vladimir Putin Kembali Perintahkan Pelepasan Rudal Mematikan Kedua ke Kota Nizhyn, NATO Menyebutnya Sizzler

Struk yang pro-Rusia menyambut baik invasi Vladimir Putin ke Ukraina. Istrinya mengklaim, Struk menderita luka tembak di jantung.

Mengumumkan kematian di Facebook, Anton Gerashchenko, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, mengklaim bahwa Struk adalah pendukung Republik Rakyat Luhansk.

"Struk secara aktif mengejar posisi pro-Rusia. Dia intens berkomunikasi dengan Federasi Rusia," tulis Anton.

Baca Juga: Rudal Kinzhal dan Iskander-M Belum Membuat Ukraina Menyerah, Petinggi Militer Rusia Justru Banyak yang Tewas

Dikutip The Sun, Anton mencap Struk sebagai pengkhianat dan menuduh dia dihakimi oleh pengadilan rakyat.

Pengguna Twitter 'Ukraine War News' menambahkan bahwa Struk telah secara aktif meminta deputi lokal untuk bekerja sama dengan Rusia.

Pemerintah Ukraina telah mengeluarkan tindakan keras terhadap kelompok atau individu yang dianggap "pro-Rusia" dalam beberapa pekan terakhir.

Akhir pekan ini, diumumkan bahwa 11 partai politik yang dianggap mendukung Kremlin telah dilarang.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler