ZONA PRIANGAN - Rusia terus menebar ancaman, Inggris siap menantang. Terbaru Inggris menyiapkan kapal selam nuklir paling kuat HMS Audacious.
Tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan ancaman terhadap Barat, HMS Audacious bergerak ke Gibraltar.
HMS Audacious dianggap kapal selam nuklir paling menakutkan di dunia bergabung dengan USS Georgia untuk unjuk kekuatan.
Baca Juga: Rusia Akan Hancurkan Satelit Starlink Milik Elon Musk Sebagai Balas Dendam Tenggelamnya Kapal Moskva
Dipercaya memiliki torpedo, HMS Audacious mampu menyerang target darat dengan rudal jelajah Tomahawk.
HMS Audacious masuk kelas Astute adalah kapal selam pemburu-pembunuh yang digunakan untuk menyerang dan menenggelamkan kapal selam dan kapal permukaan lainnya.
HMS Audacious mampu menyerang target hingga 1.200 km dari pantai dengan akurasi yang tepat.
Baca Juga: Marinir Ukraina dan Batalyon Azov Gunakan Taktik Viet Cong untuk Membantai Tentara Vladimir Putin
Kapal ini juga mampu menghasilkan oksigen dan air tawarnya sendiri dari air laut, yang berarti mampu mempertahankan misi panjang tanpa perlu naik ke udara.
Dikutip Express, kedatangan kapal itu terjadi setelah Vladimir Putin melarang Boris Johnson dan beberapa anggota Kabinet lainnya memasuki Rusia.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Sehubungan dengan tindakan permusuhan dari pemerintah Inggris, anggota kunci Inggris dilarang masuk Rusia."
Itu sebagai tindak balasan setelah Inggris mengenakan sanksi terhadap pejabat tinggi Federasi Rusia.
“Dalam waktu dekat, daftar ini akan diperluas untuk memasukkan politisi dan anggota parlemen Inggris yang berkontribusi untuk mengobarkan histeria anti-Rusia,” bunyi pernyataan Kemenlu Rusia.
Pejabat Inggris yang terkena sanksi Rusia, yakni Kanselir Rishi Sunak, Menteri Luar Negeri Liz Truss, Menteri Pertahanan Ben Wallance.
Baca Juga: Militer Rusia Pamerkan Penangkapan Tentara Inggris, Dia Ditawan di Republik Rakyat Donetsk
Menteri Transportasi Grant Shapps, Menteri Dalam Negeri Priti Patel dan Wakil Perdana Menteri Dominic Raab semuanya dilarang memasuki Rusia.
Kantor Luar Negeri belum menanggapi larangan tersebut, tetapi juru bicara Pemerintah telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam invasi Rusia.***