Rusia Munculkan Tanda-tanda Menyerah di Ukraina, Mengaku Sulit Bersaing dengan NATO dan Kehabisan Pilot

9 Mei 2022, 20:11 WIB
Seorang pensiunan kolonel Rusia mengatakan militer tidak dapat bersaing dengan peralatan Ukraina dari NATO.* /RUSIA-1/

ZONA PRIANGAN - Rusia mulai gamang menghadapi perang melawan Ukraina yang didukung persenjataan NATO.

Kekhawatiran pasukan Vladimir Putin dipukul mundur, diungkapkan seorang pensiunan Kolonel Mikhail Khodaryonok di saluran televisi pemerintah Rusia-1.

Menurut Mikhail Khodaryonok, memobilisasi pasukan baru ke Ukraina tidak banyak membantu kerugian yang selama ini diderita Moskow.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Mulai Masuk Kota Severodonetsk, Tentara Ukraina Makin Terdesak Tunggu Bantuan Senjata

Di mata, Mikhail Khodaryonok, pasukan Kremlin mulai keteter dan sulit bersaing dengan persenjataan NATO yang digunakan Ukraina.

Dalam pengakuan yang gamblang, Khodaryonok membongkar gagasan bahwa pemanggilan mobilisasi massal akan meningkatkan upaya perang Rusia di Ukraina.

Dalam sebuah klip yang dilihat lebih dari satu juta kali online, pakar militer senior itu mengakui bahwa Rusia sedang berjuang untuk mengisi kembali kerugian kolosalnya di Ukraina.

Baca Juga: Dua Ibu Muda yang Baru Melahirkan Diperkosa Secara Brutal oleh Tentara Grup Wagner di Bangsal Bersalin

Dia menambahkan bahwa Rusia tidak memiliki "pilot atau pesawat" untuk dikirim ke medan perang.

Khodaryonok berkata: "Mari kita bayangkan drumroll, suara gembar-gembor, dan mobilisasi diumumkan."

“Seberapa cepat di bawah mobilisasi ini kita akan mendapatkan resimen penerbangan tempur pertama? Kita akan mendapatkannya sebelum Tahun Baru.”

Baca Juga: Komandan Angkatan Laut Ukraina dan Anak Buahnya Tak Berdaya Dikepung Tentara Rusia, Akhirnya Menyerah

Dia melanjutkan: "Kami tidak memiliki cadangan, pilot, atau pesawat sehingga mobilisasi tidak akan banyak membantu."

“Kalau malam ini kami memesan kapal baru untuk dibangun, seberapa cepat kami akan mendapatkan yang pertama? Dalam dua tahun!" ungkap Khodaryonok yang dikutip Express.

“Itu kesepakatan dengan mobilisasi. Jika kita menetapkan tujuan membentuk divisi tank baru, kapan siap? Saya akan mengatakan setidaknya dalam 90 hari."

Baca Juga: Kemenangan Tentara Ukraina Tinggal Menunggu Waktu, Pasukan Rusia Banyak Kehilangan Pemimpin

"Dan itu tidak akan dilengkapi dengan persenjataan modern karena kami tidak memiliki senjata dan peralatan modern di cadangan kami."

Khodaryonok menambahkan: "Mengirim orang-orang yang dipersenjatai dengan senjata masa lalu ke dalam perang abad ke-21 untuk melawan senjata NATO standar global bukanlah hal yang benar untuk dilakukan."

"Tentu saja kami perlu mengganti kerugian kami, tetapi ini harus dilakukan melalui perusahaan industri. Modifikasi tidak akan menyelesaikan masalah ini," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler