ZONA PRIANGAN - Pesawat tempur 'Kiamat' milik Rusia yang semula digadang-gadang muncul di Hari Kemenangan ternyata anti-klimaks.
Il-80 Rusia yang dikenal juga sebagai Pesawat Kiamat tidak terbang di atas langit Lapangan Merah, Kremlin dengan berbagai alasan.
Penerbangan pesawat Kiamat dibatalkan hanya beberapa menit dari jadwal. Padahal hari-hari sebelumnya Il-80 Rusia ikut dalam latihan parade Hari Kemenangan.
Moskow mengeluarkan pernyataan, pembatalan itu akibat cuaca buruk. Pesawat Kiamat dan 77 jet tempur lainnya dikhawatirkan terganggu.
Tapi terlepas dari beberapa awan, itu tampak cukup tenang dan jernih, dan, bagaimanapun, Rusia sering menggunakan teknologi "cloud spiking" untuk "mengubah cuaca".
Ilyushin Il-80 diharapkan menjadi bagian dari demonstrasi kekuatan militer Moskow pada peringatan 77 tahun jatuhnya Nazi Jerman, tulis Mirror.
Pesawat firasat akan digunakan jika terjadi perang nuklir dan telah terlihat terbang di sekitar ibu kota bulan lalu.
Pejabat Kremlin sebelumnya mengkonfirmasi peswat itu akan dipamerkan di hadapan Vladimir Putin dengan flypast rendah di atas Lapangan Merah pagi ini, dan terlibat dalam "latihan".
Dalam dua dekade terakhir pejabat Kremlin memerintahkan penyemprotan awan pagi hari dengan koktail kimia agar tidak hujan di paradenya.
Baca Juga: Duta Besar Rusia Dikeroyok, Mendapat Siraman Cat Merah Darah dan Lemparan Celana Dalam Wanita
Ini memastikan Lapangan Merah kering - dan bahkan cerah - pada pukul 10 pagi setiap tahun untuk pertunjukan militernya, tetapi desa-desa malang di luar kota dibanjiri hujan.
Namun teknologi era Soviet ternyata tidak digunakan hari ini, menunjukkan keputusan awal untuk membatalkan tampilan udara.
Seorang diplomat Barat mengatakan: “Sepertinya mereka takut - mungkin akan sabotase - dan membuat pesawat-pesawat itu tidak terbang.
"Penjelasan cuaca tidak cocok."
Pesawat raksasa era Soviet - tidak berjendela selain dari kokpit dan dikenal sebagai 'Kremlin Terbang' - belum pernah terlihat pada peringatan Hari Kemenangan sejak 2010.
Kemunculannya kembali diharapkan menjadi tanda bahwa Putin ingin mengirim pesan peringatan ke Barat.
Il-80 Maxdome akan dikawal oleh dua MiG-29 saat terbang rendah di atas Katedral St Basil.
Menumbuhkan kesiapan nuklir Rusia, pembawa rudal strategis Tu-95MS dan Tu-160 'White Swan' juga akan menjadi bagian dari fly-past.
Seperti pesawat tempur generasi kelima Su-57 dan pembom jarak jauh Tu-22M3.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengkonfirmasi bahwa delapan MiG-29SMT akan terbang dalam bentuk huruf 'Z' untuk mendukung prajurit Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer khusus di Ukraina.***