ZONA PRIANGAN - Rudal NLAW, Stinger, dan Javelin ditambah serangan drone Ukraina, sudah banyak meledakkan tank bebek duduk Rusia.
Kini bangkai tank bebek duduk Rusia dikumpulkan dan warga Ukraina bisa secara dekat melihat mesin perang andalan Vladimir Putin itu.
Kendaraan perang Moskow itu kini tidak lagi menakutkan. Dari anak-anak hingga orang tua penasaran dengan tank bebek duduk yang sudah hancur.
Ketika perang masih bekecamuk di wilayah Donbass, warga Ukraina justru berkesempatan melihat kehancuran sejumlah tank.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan bangkai tank bebek duduk untuk dipajang sebagai monumen kegagalan Vladimir Putin.
Tank-tank yang hancur itu menandai kegagalan prajurit Kremlin memasuki Kota Kiev. Mereka kemudian memilih mundur untuk fokut di Luhansk dan Donetsk.
Baca Juga: Prajurit Kremlin Terusir dari Trostyanets, DBR Temukan Dokumen Rusia yang Mengerikan di Sumy
Gambar-gambar lain yang muncul dari Ukraina mencerminkan semangat pejuang bangsa saat berjuang untuk keberadaannya - dan kemauan generasi muda untuk melanjutkan perjuangan.
Anak-anak berseragam kamuflase Andrii (12) dan Valentyn yang berusia enam tahun tertangkap kamera sedang saling menyodorkan pistol mainan di parit.
Ukraina mengesampingkan gencatan senjata atau konsesi teritorial ke Moskow pada hari Minggu, lapor The Sun.
Baca Juga: Inggris Akan Terlibat di Ukraina, Kirim Kapal Perang untuk Membuka Blokade Rusia di Laut Hitam
Negosiator utama Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan: "Pasukan (Rusia) harus meninggalkan negara itu dan setelah itu dimulainya kembali proses perdamaian akan dimungkinkan."
Dia menambahkan bahwa konsesi akan menjadi bumerang karena Rusia akan menggunakan jeda dalam pertempuran untuk kembali lebih kuat.
Sementara itu, presiden Polandia melakukan perjalanan ke Kiev untuk mendukung aspirasi negara itu di Uni Eropa, menjadi pemimpin asing pertama yang berpidato di parlemen Ukraina sejak dimulainya perang.
Anggota parlemen memberikan tepuk tangan meriah kepada Presiden Andrzej Duda, setelah dia mengatakan bahwa hanya orang Ukraina yang bisa memutuskan masa depan mereka.***