ZONA PRIANGAN - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menyebutkan operasi militer Ukraina di Kherson gagal total.
Pasukan Vladimir Putin berhasil mengantisipasi serangan pejuang Kiev yang dilakukan dari tiga arah. Tentara Ukraina mengalami kerugian yang besar.
Moskow menjelaskan, ada perintah dari Presiden Volodymyr Zelensky agar pasukan Ukraina menggempur Kherson dari tiga arah.
"Semuanya tidak ada yang berhasil. Kherson masih di bawah kendali Kremlin. Kiev banyak menanggung kerugian," ungkap Kemenhan Rusia yang dikutip rt.com.
Pasukan Rusia menyebabkan "kerugian besar" bagi para penyerang Ukraina selama pertempuran hari itu, bunyi sebuah pernyataan Kemenhan Rusia.
Menurut Kemenhan Rusia, Kiev kehilangan 26 tank, 23 kendaraan tempur lapis baja, sembilan kendaraan militer, dan dua jet tempur SU-25 hancur, dan lebih dari 560 tentara hilang.
Baca Juga: Vladimir Putin Kirim Prajurit Chechnya ke Kherson untuk Mencegah Pasukan Moskow Melarikan Diri
Sebelumnya pada hari itu, outlet Ukraina Suspilne mengutip juru bicara Komando Selatan Natalia Humeniuk yang mengatakan bahwa tindakan ofensif di berbagai arah telah dimulai, termasuk di wilayah Kherson.
Dia tidak memberikan rincian, bagaimanapun, hanya mengatakan bahwa setiap operasi militer membutuhkan keheningan.
Namun, pada Senin malam, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina hanya menyebutkan serangan Rusia di dekat Desa Potemkino.
Kiev telah berbicara tentang "serangan balasan Kherson" sepanjang musim panas, sambil meminta lebih banyak senjata dan amunisi dari negara mitra NATO.
Dalam pidato video kepada orang-orang pada hari Minggu, Zelensky bersumpah bahwa "Ukraina akan kembali" ke Donbass.
Selain itu merebut sejumlah kota, seperti Kharkiv, Zaporizhzhia, Kherson dan pastinya mengembalikan Krimea ke pangkuan Ukraina.***