Walau Menang, Tentara Ukraina Banyak yang Gegar Otak Tertembak Helikopter Pasukan Vladimir Putin

2 September 2022, 13:58 WIB
Tentara Ukraina menembakkan rudal Martlet, menjatuhkan helikopter berteknologi tinggi Rusia.* /Telegram/

ZONA PRIANGAN - Walau meraih kemenangan dengan merebut beberapa wilayah di Kherson, tentara Ukraina banyak yang terluka.

Prajurit Vladimir Putin di Kherson jumlahnya memang tidak terlalu banyak namun mereka memiliki persenjataan yang lengkap.

Kondisi itu membuat repot pejuang Kiev, bahkan sebagian di antara mereka terluka dan harus dikirim ke rumah sakit.

Baca Juga: Tentara Ukraina Rayakan Kemenangan dengan Berpose di Samping 201 Prajurit Vladimir Putin yang Tewas

Militer Ukraina mengungkapkan, meskipun telah merebut kembali sejumlah desa yang sebelumnya berada di bawah kendali Rusia, musuh berhasil melukai beberapa tentara dengan senjata lengkap.

Banyak pejuang Kiev yang terluka dalam pertempuran tersebut, membuat petugas medis yang kelelahan bekerja lembur di rumah sakit.

Pasukan Moskow dikatakan berusaha untuk menahan kemajuan Ukraina dengan tank, artileri, bahkan helikopter.

Baca Juga: 20 Jet Tempur Rusia Hancur di Pangkalan Militer Krimea, Dugaan Kuat Terkena Hantaman Rudal HIMARS Ukraina

Seorang tentara Ukraina berusia 22 tahun mengatakan kepada The Telegraph: “Mereka melemparkan segalanya untuk melawan kita.

“Mereka memiliki banyak peralatan tetapi sedikit orang,” tuturnya, yang dikutip Express.

Ivan, seorang prajurit 32 tahun, mengungkapkan unitnya telah merebut sebuah desa dari Rusia, setelah pertempuran yang dimulai pada dini hari Senin.

Baca Juga: Mengerikan, Ukraina Gunakan Bom Mobil untuk Melenyapkan Orang-orang Terdekat Vladimir Putin di Rusia

Perintah mereka adalah untuk "masuk, f --- mereka, merebut kembali apa yang menjadi milik kita", kata tentara yang terluka itu kepada Wall Street Journal.

“Anak-anak sedang dalam mood bertarung...mereka bergerak maju”, kata Ivan, yang dirawat di rumah sakit karena gegar otak setelah rekan setimnya melepaskan peluncur roket beberapa langkah darinya.

“Kami maju di beberapa daerah dan dipukuli di tempat lain,” kata Pavlo, seorang tentara berusia 22 tahun, yang juga mengalami gegar otak dalam pertempuran.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler