Setelah Bom Kotor, Rusia Menuduh Ukraina Gunakan Senjata Nyamuk untuk Menghabisi Prajurit Vladimir Putin

30 Oktober 2022, 11:48 WIB
Ilustrasi nyamuk yang dikhawatirkan pasukan Rusia.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - Setelah menyebarkan informasi Ukraina menggunakan 'bom kotor', Rusia kini menuduh Kiev menggunhakan senjata berupa nyamuk berbahaya.

Dikutip Express, seorang pejabat Kremlin mengklaim, pasukan Vladimir Putin kini terancam serangan nyamuk yang terinfeksi bioweapon.

Nyamuk-nyamuk tersebut disebarkan oleh militer Ukraina dengan target merusak kesehatan dan mengganggu fisik prajurit Moskow.

Baca Juga: Terungkap Alasan Invasi Vladimir Putin, Ternyata Dia Melihat Banyak Setan di Ukraina, Didukung Gereja Ortodoks

Sejauh ini, pihak Rusia belum menyodorkan bukti terkait tuduhan 'bom kotor' dan penggunaan nyamuk yang terinfeksi bioweapon.

Ukraina dan Amerika Serikat dengan cepat menolak tuduhan tersebut dan menyatakan hal itu sebagai bagian dari kampanye disinformasi Rusia.

Namun hal itu dapat menunjukkan bahwa Vladimir Putin mungkin siap untuk mencari alasan karena pasukannya terus menghadapi situasi yang sangat sulit di lapangan.

Baca Juga: Serangan Pejuang Kiev Melambat Cuma Bunuh 44 Tentara Rusia, Pasukan Chechnya Bantai 70 Tentara Ukraina

Laporan terbaru, pasukan Rusia telah mengevakuasi warga sipil di Kota Kherson dalam menghadapi serangan balasan Ukraina dan sedang menggali untuk bertempur di sana.

Kherson adalah satu-satunya ibu kota regional yang jatuh ke tangan pasukan Kremlin setelah invasi 24 Februari, kehilangannya akan menjadi pukulan strategis besar bagi Rusia.

Ada juga laporan baru-baru ini bahwa pertempuran telah meningkat di timur negara itu, di mana Ukraina merebut kembali sejumlah besar tanah dalam serangan balasan yang menakjubkan yang dimulai bulan lalu.

Baca Juga: Dua Teroris Bantai Tentara Rusia yang Sedang Latihan Senjata Api di Pangkalan Militer Belgorod

Saat Vladimir Putin menghadapi kerugian di medan perang dan menyerukan untuk berbuat lebih banyak di dalam negeri, mungkin saja dia tidak melihat jalan keluar dari situasi yang kalah selain menyalahkan Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler