Putin: Rusia Bisa Meninggalkan Kesepakatan Gandum Lagi Jika Jaminan dari Ukraina Ini Dilanggar

3 November 2022, 05:30 WIB
Rusia melanjutkan partisipasinya dalam kesepakatan yang ditengahi PBB hari ini. /REUTERS

ZONA PRIANGAN - Presiden Vladimir Putin pada hari Rabu kembali mengancam akan menarik diri dari kesepakatan gandum Ukraina jika Kyiv melanggar jaminan keamanan, beberapa jam setelah Rusia mengatakan akan bergabung dengan perjanjian tersebut.

"Rusia memiliki hak untuk menarik diri dari perjanjian ini jika jaminan yang diberikan kepada Ukraina ini dilanggar," kata Putin dalam komentar yang disiarkan televisi, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Namun dia menambahkan bahwa jika Moskow mundur lagi, itu "tidak akan mencegah" pengiriman biji-bijian dari Ukraina ke Turki.

Baca Juga: Shanghai Disney Resort Ditutup karena Pembatasan Covid-19, Pengunjung Dilarang Meninggalkan Resort

Dia mengutip netralitas Turki, "potensi industri pengolahan biji-bijian Republik Turki" dan mediasi Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai alasan untuk posisi Moskow.
Putin berbicara dengan Erdogan sebelum Rusia mengatakan akan kembali ke kesepakatan.

Pemimpin Kremlin juga mengatakan bahwa jika Rusia menarik diri dari perjanjian itu lagi, "akan terus mengirimkan secara gratis seluruh jumlah (gandum) yang dikirim dari wilayah Ukraina ke negara-negara termiskin".

Rusia terus berpartisipasi dalam kesepakatan yang dinegosiasikan oleh PBB pada hari Rabu, mengatakan telah menerima jaminan keamanan tertulis dari Ukraina untuk mendemiliterisasi koridor maritim.

Baca Juga: China Mengesahkan Undang-Undang Perempuan yang Baru, untuk Pertama Kalinya Diubah dalam Beberapa Dekade

Pengumuman itu datang empat hari setelah menangguhkan bagiannya dari perjanjian serangan oleh Armada Laut Hitam di Krimea yang dicaplok Moskow.

Kemudian pada hari itu, Wakil Menteri Luar Negeri Andrey Rudenko mengatakan Rusia belum memutuskan apakah akan tetap menjadi bagian dari kesepakatan setelah 18 November.

Pada bulan Juli, perjanjian mediasi antara Turki dan PBB disepakati antara Rusia dan Ukraina tentang pembukaan ekspor gandum. Ini akan diperbarui pada 19 November.

Baca Juga: Jembatan Gantung di Gujarat India Berusia Seabad dan Runtuh Beberapa Hari Setelah Direnovasi

Memperpanjang kontrak adalah "masalah terpisah" dan keputusan akan dibuat "dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan", kata Rudenko kepada kantor berita negara RIA Novosti.

Dia menyinggung ketidakpuasan Moskow dengan implementasi perjanjian.

"Sayangnya, kami melihat perbedaan besar di sini," kata Rudenko.

"Bagian Rusia dieksekusi dengan sangat buruk. Kami sedang memikirkannya," pungkasnya.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler