Kremlin Menawarkan Dukungan Militer ke Iran dan Korea Utara demi Imbalan Senjata Canggih untuk Perang Ukraina

12 Desember 2022, 06:23 WIB
Barbara Woodward mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB di New York bahwa Moskow mencoba mendapatkan senjata untuk mengisi kembali stok senjatanya yang habis selama musim dingin. /REUTERS

ZONA PRIANGAN - Rusia sedang mencoba untuk membeli lebih banyak senjata canggih dari Iran dan Korea Utara dan menawarkan 'dukungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya', utusan Inggris untuk PBB memperingatkan.

Barbara Woodward mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB di New York bahwa Moskow mencoba mencari senjata untuk mengisi kembali stok senjatanya yang habis selama musim dingin.

Pasukannya telah menggunakan ratusan drone dan rudal yang bersumber dari Iran untuk 'membunuh warga sipil dan secara ilegal menargetkan infrastruktur sipil' di Ukraina, katanya.

Baca Juga: Pertempuran Sengit di Bakhmut Mengingatkan Parit Perang Dunia I yang Digambarkan Neraka 'Penggiling Daging'

“Rusia sekarang berusaha mendapatkan lebih banyak senjata, termasuk ratusan rudal balistik,” katanya.

Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan Iran tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya, lapor dailymail.co.uk, 10 Desember 2022.

“Kami khawatir bahwa Rusia bermaksud untuk memberi Iran komponen militer yang lebih canggih, yang akan memungkinkan Iran untuk memperkuat kemampuan persenjataan mereka.”

Baca Juga: Reaksi Kylian Mbappe yang Tertawa Lebar setelah Kane Gagal Mengeksekusi Penalti Membuat Fans Inggris Murka

Kementerian Pertahanan mengatakan kemarin bahwa Rusia mungkin telah menerima pasokan drone Iran Shahed-131 dan 136, dengan laporan selama tiga minggu terakhir serangan yang melibatkan perangkat ini.

Amerika Serikat juga menyatakan kekhawatiran atas 'kemitraan militer berskala besar' antara Rusia dan Iran, menggambarkannya sebagai 'berbahaya' bagi Ukraina, tetangga Iran, dan dunia yang lebih luas.

Washington mengatakan kemarin bahwa pihaknya mengirim lagi £231 juta bantuan militer untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina terhadap drone.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, menyatakan keprihatinan tentang 'kemitraan pertahanan yang semakin dalam dan berkembang' antara Iran dan Rusia dan mengatakan AS akan mencoba mengganggunya.

Woodward mengatakan Inggris 'hampir yakin bahwa Rusia sedang mencari sumber persenjataan dari Korea Utara [dan] negara-negara lain yang terkena sanksi berat, karena kelebihan stok mereka jelas berkurang'.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Menanti Kejutan Maroko Berikutnya di Semifinal Menantang Juara Bertahan Prancis

Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal NATO, kemarin memperingatkan bahwa konflik itu bisa lepas kendali menjadi perang antara Rusia dan aliansi Barat.

'Jika ada yang salah, mereka bisa menjadi sangat salah,' tambahnya. 'Ini adalah perang yang mengerikan di Ukraina.

“Ini juga perang yang bisa menjadi perang besar yang menyebar menjadi perang besar antara NATO dan Rusia. Kami bekerja setiap hari untuk menghindari itu," jelasnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler