Pentagon Sukses Menguji Komponen Senjata Hipersonik

- 27 Oktober 2022, 05:55 WIB
Departemen Pertahanan AS meluncurkan roket bersuara dari jangkauan peluncuran NASA di Fasilitas Penerbangan Wallops yang membawa eksperimen senjata hipersonik yang akan menginformasikan pengembangan senjata kelas hipersonik, di Pulau Wallops, Virginia, AS, 26 Oktober 2022.
Departemen Pertahanan AS meluncurkan roket bersuara dari jangkauan peluncuran NASA di Fasilitas Penerbangan Wallops yang membawa eksperimen senjata hipersonik yang akan menginformasikan pengembangan senjata kelas hipersonik, di Pulau Wallops, Virginia, AS, 26 Oktober 2022. /REUTERS/Evelyn Hockstein

ZONA PRIANGAN - Angkatan Laut dan Angkatan Darat AS meluncurkan roket dari landasan peluncuran tepi laut di Virginia untuk menguji hampir selusin eksperimen senjata hipersonik pada Rabu untuk membantu mengembangkan senjata kelas baru, kata Pentagon, menyebut tes berhasil, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Laboratorium Nasional Sandia menjalankan tes dari Fasilitas Penerbangan Wallops NASA di Virginia, yang mengevaluasi komunikasi senjata hipersonik dan peralatan navigasi serta bahan-bahan canggih yang dapat menahan panas di "lingkungan hipersonik yang realistis," menurut pernyataan Angkatan Laut.

Kendaraan luncur hipersonik diluncurkan dari roket di atmosfer atas sebelum meluncur ke target dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 3.853 mil atau sekitar 6.200 km per jam.

Baca Juga: IAEA Tengah Bersiap untuk Memeriksa Dua Lokasi di Ukraina atas Klaim 'Bom Kotor'

Amerika Serikat dan saingan globalnya telah mempercepat langkah mereka untuk membangun senjata hipersonik yakni generasi senjata berikutnya yang merampas waktu reaksi musuh dan mekanisme kekalahan tradisional.

Untuk mempercepat pengembangan, Pentagon meluncurkan eksperimen dan prototipe ini dengan menggunakan roket yang terdengar, kendaraan uji yang lebih kecil dan lebih terjangkau, untuk mengisi celah kritis antara pengujian darat dan pengujian penerbangan sistem sepenuhnya.

Tes hari Rabu dimaksudkan untuk memvalidasi aspek masa depan dari Serangan Cepat Konvensional (CPS) Angkatan Laut dan Senjata Hipersonik Jarak Jauh (LRHW) Angkatan Darat.

Baca Juga: Hossein Amirabdollahian: Iran Tidak akan Tinggal Diam jika Rusia Terbukti Menggunakan Drone di Ukraina

Badan luncur berbeda dari sepupu senjata hipersonik 'air-breathing' mereka, yang menggunakan teknologi mesin scramjet dan kecepatan tinggi kendaraan untuk secara paksa memampatkan udara yang masuk sebelum pembakaran, yang memungkinkan penerbangan berkelanjutan pada kecepatan hipersonik.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x