ZONA PRIANGAN - Persaingan tentara Grup Wagner dan prajurit reguler militer Rusia tidak bisa ditutup-tutupi lagi.
Keduanya bertempur di Ukraina dengan tujuan untuk menarik perhatian Vladimir Putin. Mereka mencoba merebut wilayah Ukraina untuk membuktikan keunggulan masing-masing.
Contoh yang terjadi terlihat pada pertempuran di Soledar. Baik Grup Wagner maupun militer Rusia saling mengklaim, merekalah yang lebih dulu merebut Soledar.
Baca Juga: Vladimir Putin Menghina Yevgeny Prigozhin, Abaikan Peran Grup Wagner dalam Pertempuran di Soledar
Atas persaingan itu, menimbulkan beberapa gesekan di antara mereka. Itu belum diperparah dengan gesekan lain, misalnya yang melibatkan prajurit Chechen dari Chechnya.
Dalam percakapan telepon yang disadap intelijen Ukraina, terdengar prajurit Moskow melaporkan kepada bapaknya bahwa unit mereka baru saja meledakkan tank berisi tentara Grup Wagner.
Setelah dipelajari secara seksama, insiden meledaknya tank Grup Wagner dilakukan dengan tidak sengaja oleh prajurit Kremlin.
Baca Juga: Ini Profil Tentara Georgia yang Berhasil Membantai Pasukan Grup Wagner dalam Pertempuran di Soledar
Menurut percakapan yang disadap, prajurit itu menggambarkan kekacauan di garis depan. Tak lama dari itu, pasukan Vladimir Putin meledakkan sebuah tank.
Dikutip Express, dia terdengar mengatakan: "Kami membidik mereka. Kami melenyapkan tank mereka dan [kendaraan lapis baja] Tiger sebelum menyadari bahwa mereka adalah orang-orang kami sendiri."
Prajurit itu juga menyebutkan bahwa Wagner, kontraktor militer swasta milik sekutu dekat Vladimir Putin, telah menderita kerugian besar di Ukraina, tetapi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia tidak mendokumentasikannya.
Validitas panggilan telepon itu tidak dapat diverifikasi secara instan, tetapi Ukraina memiliki sejarah mencegat komunikasi Rusia pada saluran yang tidak dilindungi.
Pasukan Wagner secara aktif terlibat dalam banyak pertempuran paling berdarah di Ukraina timur, dengan kontraktor swasta menutupi kekurangan tenaga kerja yang diderita oleh militer reguler Rusia.***