30 Ribu Tentara Grup Wagner Tewas dalam Pertempuran Bakhmut, Yevgeny Prigozhin Ingin Perhatian Vladimir Putin

11 Maret 2023, 22:11 WIB
Puluhan mayat tentara Grup Wagner dalam kantong jenazah berwarna hitam ditumpuk di basement gedung dekat Bakhmut.* /Twitter /Express

ZONA PRIANGAN - Bakhmut adalah kota kecil di Ukraina yang sebenarnya tidak penting dan tidak ada nilai strategis dalam pertempuran.

Namun, perang pejuang Ukraina melawan pasukan Rusia yang didukung tentara bayaran Grup Wagner di Bakhmut berlangsung sangat sengit.

Bahkan, pertempuran di Kota Bakhmut sejauh ini digambarkan seperti neraka. Korban tewas baik di pihak Ukraina maupun Rusia sudah banyak.

Baca Juga: Pejuang Ukraina Raih Kemenangan di Sungai Bakhmutka, Tentara Grup Wagner Terperangkap di Zona Pembunuhan

Sementara tentara Grup Wagner pimpinan Yevgeny Prigozhin sangat berambisi untuk merebut dan menguasai Bakhmut.

Menurut analis militer Philip Ingram, ambisi Yevgeny Prigozhin dibayar dengan mahal karena Grup Wagner telah banyak kehilangan nyawa prajuritnya.

Diperkirakan, tentara Grup Wagner yang telah tewas dalam pertempuran di Bakhmut sudah mencapai 30 ribu orang.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Kirim Prajurit Chechen ke Ukraina, Sebagian Warga Chechnya Justru Kabur ke Bosnia

Yevgeny Prigozhin disebutkan punya kepentingan politik untuk merebut Bakhmut. Dia ingin mendapat perhatian dari Vladimir Putin.

Di saat yang bersamaan, Yevgeny Prigozhin sering mengecam militer Rusia yang kurang memberi dukungan terhadap Grup Wagner di pertempuran Bakhmut.

Philip Ingram dalam sebuah wawancara dengan Sky News mengatakanm: "Rusia melihat Bakhmut sebagai batu loncatan untuk pergi ke kota-kota lebih lanjut, Kramatorsk dan Sloviansk, dan bergerak maju untuk mencoba dan merebut sisa wilayah Donbass."

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir

"Rakyat Ukraina, seperti yang telah kita dengar dari Presiden Volodymyr Zelensky, melihatnya sebagai operasi pengaturan secara militer... (dan) dari perspektif emosional dan oleh karena itu dari perspektif perhatian."

"Jadi Ukraina dapat mempersiapkan apa yang ingin dilakukannya di tempat lain karena semua fokus Rusia tampaknya berada di kota kecil (Bakhmut) ini," ucap Philip Ingram yang dikutip Express.

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler