Mereka juga yakin bahwa kawasan sekitar situs di mana tulang belulang ditemukan tidak menyediakan cukup makanan ‘kaya lemak’ selama musim dingin, setengah juta tahun yang lalu.
Mereka berkesimpulan bahwa sebuah ‘strategi hibernasi’ mungkin telah dipakai sebagai solusi satu-satunya bagi mereka untuk bertahan pada kondisi beku di dalam gua.
Baca Juga: Ini Lima Zodiak yang Jadi Sosok Paling Dikagumi, Karena Miliki Pesona Tingkat Tinggi
Penemuan ini hasil kerja Juan-Luis Arsuaga, seorang paleoantropolog asal Spanyol dan Antonis Bartsiokas dari Universitas Thrace Democritus di Yunani, yang dipublikasikan dalam jurnal L'Anthropologie.
Mengatakan kepada laman the Guardian, baru-baru ini, pakar antropologi forensik Patrick Randolph-Quinney dari Universitas Northumbria di Newcastle, Inggris mengatakan: “Ini argumen yang sangat menarik dan ini pasti akan memicu perdebatan”.
“Namun, mungkin ada penjelasan lain mengenai variasi yang terlihat dari tulang-belulang yang ditemukan di Sima dan ini harus diakomodasi secara penuh sebelum kita tiba pada kesimpulan yang nyata. Ini belum selesai, saya percaya,” tambah Quinney.***