Pemerintah China Dikecam, karena Dianggap Telat Mengantisipasi Covid-19 hingga Jadi Pandemi

- 12 Januari 2021, 14:22 WIB
 Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Gerd Altmann/Pixabay

ZONA PRIANGAN - Meskipun asal-usul Covid-19 hingga kini masih merupakan misteri, namun organisasi kesehatan dunia (WHO) tetap pergi ke China dan menginvestigasi awal mula wabah Corona di Wuhan.

Kasus pertama Covid-19 selama ini dikaitkan dengan pasar basah Wuhan dan virus Corona diduga berpindah dari hewan liar ke manusia.

Pada perkembangannya, ada dokumen RS milik Wuhan bocor menyebut, bahwa virus corona muncul di kota tersebut setidaknya 3 bulan sebelum pemerintah China mengetahui adanya pandemi.

Baca Juga: Januari 2021 Nama Anda Ada di Daftar Penerima BLT UMKM Rp2,4 Juta, Siapkan KTP untuk Pencairan!

Catatan medis di Kota Wuhan mengungkapkan ada pasien yang memiliki bentuk pneumonia baru dan misterius yang sedang dirawat di delapan rumah sakit antara akhir September dan awal Desember 2019 lalu.

Dalam dokumen yang bocor tersebut dikatakan bahwa 40 pasien dirawat dengan penyakit yang sebelumnya tak terlihat ini, memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel:  Dokumen RS Wuhan Bocor, Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Virus Corona di China

Berdasarkan jumlah tersebut setidaknya ada 8 orang yang dinyatakan meninggal dunia dalam dokumen tersebut.

Baca Juga: Jangan Ulang 12 Kebiasaan Salah yang Bisa Merusak Kulit & Wajah, Termasuk Salah Menggunakan Ponsel

Jika hal tersebut seperti yang diyakini oleh para ahli, ini adalah kasus awal virus corona maka itu akan bertentangan dengan akun resmi pemerintah China tentang kapan penyakit itu dimulai.

Beijing menyatakan bahwa 'sekelompok kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya' pertama kali muncul pada 31 Desember 2019 di Wuhan.

Pemerintah China secara resmi menyatakan penyakit itu sebagai wabah virus corona baru kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 9 Januari 2020 lalu.

Baca Juga: Gemar Mengeksplor Diri di Medsos, Adalah 1 dari 4 Ciri Wanita Pelakor, Para Istri Mesti Tahu!

Namun, dalam dokumen RS yang bocor tersebut menunjukkan jika wabah itu dimulai paling cepat pada 25 September 2019 lalu.

Dengan bocornya dokumen tersebut, para kritikus menyoroti sikap pemerintah China yang dianggap telat.

Mereka menilai seandainya pihak berwenang China menanggapi dengan cepat, pandemi global yang telah menewaskan 1,9 juta orang sejauh ini mungkin bisa dicegah.

Baca Juga: Hasil Swab Ketiga Aa Gym Masih Positif Covid-19, Lokasi Isolasi Mandiri Belum Diketahui

Dokumen tersebut diperoleh oleh media Epoch Times, mereka menunjukkan bahwa pasien pertama yang dirawat karena pneumonia baru yang tidak dapat dijelaskan di RS Puren Riverside Wuhan adalah seseorang yang bernama Xiao Xgui, satu dari sepuluh orang yang dirawat di sana hingga awal Desember 2019.

Rumah sakit umum lainnya, Wuhan Yaxin, merawat sepuluh pasien dengan pneumonia serupa, yang kebanyakan terjadi pada Oktober 2019 lalu.

Kemudian di RS keenam di Wuhan, salah satu fasilitas medis utama mencatat 5 kematian akibat penyakit pneumonia baru, dengan 3 orang meninggal pada November dan awal Desember 2019 lalu.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Telah Datang, Namun Perjalanan masih Panjang dan Didistribusikan Berjenjang

Satu pasien, Xu Xgan, jatuh sakit pada 1 Oktober dan meninggal pada 3 November 2019 lalu, berdasarkan dokumen yang bocor tersebut.

Ia pertama kali dirawat di Rumah Sakit Pusat Wuhan di mana dia diberi perawatan anti-infeksi, sebelum di rujuk ke RS lainnya.

Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Cina Wuhan, di Distrik Hankou, juga melaporkan tiga kematian pasien akibat pneumonia serupa yang tidak dapat dijelaskan pada Oktober dan November 2019. Rumah Sakit Kedelapan kota itu juga mencatat kasus pada periode yang sama.

Baca Juga: Foto Viral, Membandingkan Times Square AS yang Sepi dengan Malam Tahun Baru yang Ramai di Wuhan Cina

Dikabarkan Daily Mail, pihak Epoch Time yang merupakan surat kabar kontroversial yang sangat kritis terhadap rezim Tiongkok, tidak memberikan komentar apapun terkait pembocoran dokumen tersebut.

Namun, para ahli yang telah mempelajari file tersebut mengatakan jika dokumen itu tampak asli.

Baca Juga: 81.567 Orang Meninggal, Matt Hancock Tetapkan Program Vaksinasi Terbesar dalam Sejarah Inggris

Baca Juga: Punya Pengalaman Mengurus Wuhan, Cina Takut Covid-19 Jenis Baru yang Lebih Mematikan

Gilles Demaneuf, seorang ilmuwan data Prancis yang bekerja dengan kelompok yang menyelidiki asal-usul Covid-19, mengatakan bahwa 'temuan Epoch Times dapat dipercaya'.

"Kasus yang dicurigai (Covid-19) tidak berarti kasus yang dikonfirmasi, dan tidak boleh ditafsirkan seperti itu", ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Rakul Preet Singh Positif Covid-19, Lakukan Isolasi Mandiri

Media South China Morning sebelumnya juga menerbitkan penyelidikan serupa pada tahun 2020, mereka menuliskan telah memperoleh catatan medis yang menunjukkan pasien jatuh sakit karena virus pada November 2019 lalu.

Dikatakan sembilan kasus yakni empat pria dan lima wanita berusia antara 39 dan 79, jatuh sakit dengan penyakit yang mirip dengan Covid-19 di dan sekitar Wuhan.*** (Rahmi Nurfajriani / Pikiran-rakyat.com)

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Pikiran-Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x