Vaksin Ini Berisiko Efek Samping untuk Orang Berusia Lanjut

- 16 Januari 2021, 12:12 WIB
Norwegia memperingatkan risiko vaksinasi untuk pasien lansia yang sakit setelah 23 Orang meninggal.*
Norwegia memperingatkan risiko vaksinasi untuk pasien lansia yang sakit setelah 23 Orang meninggal.* / Pixabay /

ZONA PRIANGAN - Norwegia mengatakan bahwa vaksin Covid-19 mungkin terlalu berisiko untuk orang berusia lajut dan sakit parah.

Pejabat Norwegia mengatakan 23 orang telah meninggal di negara itu dalam waktu singkat setelah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Dari kematian tersebut, 13 telah diautopsi, dengan hasil menunjukkan adanya efek samping dari vaksin Covid-19.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

"Reaksi parah bisa terjadi pada orang tua yang lemah," demikian pernyataan Norwegian Medicines Agency.

"Bagi mereka dengan kelemahan yang paling parah, vaksin dapat menimbulkan konsekuensi yang serius," kata Norwegian Institute of Public Health, seperti dikutip Zona Priangan dari NDTV.

"Bagi mereka yang memiliki sisa masa hidup yang sangat pendek, manfaat dari vaksin ini mungkin kecil atau tidak relevan," tambahnya.

Baca Juga: Ditemukan Virus Covid-19 Jenis Baru, Warga Panik Berebut Keluar Kota Hindari Aturan Lockdown

Rekomendasi tersebut tidak berarti orang yang lebih muda dan lebih sehat harus menghindari vaksinasi.

Tapi ini merupakan indikasi awal tentang apa yang harus diperhatikan ketika negara-negara mulai mengeluarkan laporan pemantauan keamanan vaksin.

Emer Cooke, kepala dari European Medicines Agency, mengatakan melacak keamanan vaksin Covid-19, merupakan tantantan baru.

Baca Juga: Sanggup Mengucapkan Bacaan Ini Sebanyak 300 Kali, Terhapus Semua Dosa Baik Kecil Maupun Besar

Pfizer dan BioNTech bekerja sama dengan regulator Norwegia untuk menyelidiki kematian di Norwegia, kata Pfizer dalam pernyataan melalui email.

Badan tersebut menemukan bahwa "jumlah insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan, dan sesuai dengan ekspektasi," kata Pfizer.

Reaksi alergi sejauh ini jarang terjadi. Di Amerika Serikat, pihak berwenang melaporkan 21 kasus reaksi alergi yang parah dari 14-23 Desember 2020.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Pihak Keluarga Kaget Banyak Mendapat Telefon dari Berbagai Negara

Kasus muncul setelah pemberian sekitar 1,9 juta dosis awal vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech SE.

Itu merupakan kejadian 11,1 kasus per juta dosis, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Kedua vaksin Covid-19 sejauh ini di Eropa diuji pada puluhan ribu orang - termasuk sukarelawan berusia 80-an dan 90-an.

Baca Juga: Membaca 11 Kali Surat Al Ikhlas, Seharian Tidak Akan Terbujuk Godaan Setan

Orang pertama yang diimunisasi di banyak tempat berusia lebih tua dari itu karena negara-negara terburu-buru menginokulasi penghuni panti jompo yang berisiko tinggi terkena virus.

Norwegia telah memberikan setidaknya satu dosis kepada sekitar 33.000 orang.

Fokus pemberian pada mereka yang dianggap paling berisiko jika mereka tertular virus, termasuk orang tua.

jBaca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Vaksin Pfizer-BioNTech yang disetujui akhir tahun lalu telah digunakan secara luas, dengan suntikan serupa dari Moderna Inc.

Dari 29 kasus potensi efek samping yang diselidiki oleh otoritas Norwegia, hampir tiga perempatnya terjadi pada orang berusia 80 atau lebih, kata regulator dalam laporan 14 Januari 2021.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x