Pelaku UMKM Kembali Bangkit dengan Adanya BLT BPUM, Masyarakat Tunggu Vaksin Covid-19

- 2 Desember 2020, 06:01 WIB
FOTO ilustrasi pelaku UMKM yang kembali semangat setelah mendapat suntikan dana dari BLT BPUM.*
FOTO ilustrasi pelaku UMKM yang kembali semangat setelah mendapat suntikan dana dari BLT BPUM.* /DOK. ZONAPRIANGAN.COM/

ZONA PRIANGAN - Senyum Dido Andiawan dan Ibu Sulastri kembali mengembang setelah menerima bantuan pressiden (Banpres) untuk modal usaha.

Dua pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) itu merupakan bagian dari sekian banyak pengusaha kecil yang dapat suntikan modal sebesar Rp 2,4 juta.

Dido selama ini menggeluti usaha pisang bakar keju dan aneka minuman ringan di kawasan wisata Keraton Kesepuhan Kota Cirebon.
 
Baca Juga: Aglonema Donna Carmen Mini Jadi Favorit Ibu-ibu untuk Penghias Ruangan

Sementara Ibu Sulastri sehari-harinya memproduksi aneka kue basah yang dijajakan di kompleks Riung Bandung Kota Bandung.

Pelaku UMKM makin termotivasi berusaha dengan adanya Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dikemas dalam program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk seluruh pelaku UMKM.

Program BLT BPUM membuat EKONOMI BANGKIT lagi, utamanya bagi pelaku UMKM yang sebelumnya dihadapkan pada masalah pandemi Covid-19.
 
Baca Juga: Imam Masjid Quba Selalu Membaca Surat Al Ikhlas, Ternyata Dapat Membantu Masuk Surga

"Program BLT BPUM sangat membantu kelangsungan usaha saya. Alhamdulillah dengan adanya tambahan modal dari pemerintah, kini usaha saya makin berkembang," tutur Dido.

Demikian juga yang dirasakan Ibu Sulastri, dia semakin semangat menerima pesanan (orderan) dari sejumlah orang.

"Yang pesan kue basah sebenarnya ada saja. Cuma sebelumnya saya terbentur dengan modal yang terbatas. Alhamdulillah sekarang ada program BLT BPUM," ujar Sulastri.
 
Baca Juga: Virus Covid-19 Mirip dengan Virus Flu Biasa, Hati-hati kalau Hidung Kehilangan Fungsi Penciuman

Dido dan Ibu Sulastri merupakan contoh dari sekian banyak penerima BLT BPUM, dimana pemerintah ingin melihat EKONOMI BANGKIT lagi, bagi seluruh pelaku UMKM.

Selain menggenjot agar EKONOMI BANGKIT lagi, pemerintah pun tetap konsisten untuk mewujudkan KESEHATAN PULIH di seluruh wilayah Nusantara.

Sasaran KESEHATAN PULIH memang berkait erat dengan EKONOMI BANGKIT. Dengan jaminan KESEHATAN PULIH, masyarakat bisa melaksanakan aktivitas dan mendorong EKONOMI BANGKIT.
 
Baca Juga: Telaga Sarangan, Banyak Wisatawan yang Berupaya Datang Pagi Hari, Ternyata Ini Alasannya

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto memastikan KESEHATAN PULIH sudah dirintis pemerintah dengan berbagai program nyata.

Menurut Airlangga, untuk mewujudkan KESEHATAN PULIH, Pemerintah Indonesia telah mengorder 50 juta vaksin dari Astra Zeneca dan sekarang telah berangkat untuk pemesanan pertama.

Tahun 2020 ini, 30 juta dosis vaksin akan diterima Indonesia pada kuartal IV tahun 2020 ini.
 
Baca Juga: Usai Terpapar Covid-19, Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis Dirujuk RS Advent Bandung

Airlangga menyebutkan jumlah vaksin itu berasal dari Sinovac, Sinopharm, dan Astra Zeneca.

"Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, dan Menteri BUMN sedang mengurus pembelian vaksin itu," ujar Airlangga Hartarto yang sehari-hari menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Airlangga yang didampingi dua Wakil Ketua Pelaksana KPCPEN sekaligus, KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan Wakapolri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono, menambahkan pemerintah telah mengeluarkan peraturan presiden (Perpres) untuk pengadaan vaksinasi ini.
 
Baca Juga: Ibu-ibu Harus Tahu Aglonema Paling Murah Rp 20.000, Pride of Shumatra Jenis yang Paling Bagus

"Diperkirakan 160 juta vaksin secara bertahap sampai dengan tahun 2022. Persiapannya sendiri sedang dilakukan," ujar Airlangga.

Terkait dengan keberadaan KPCPEN yang hampir tiga bulan ini Airlangga menyampaikan hasil evaluasinya.

Pertama, penanganan Covid-19, rata-rata persentase kasus COVID-19 aktif sudah 19,97% membaik dibanding dengan beberapa bulan lalu yang sempat berada di angka 22,1%.
 
Baca Juga: Baca Surat Al Ikhlas Sebelum Tidur Sebanyak Tiga Kali Akan Mendapatkan Manfaat Luar Biasa

Sedangkan recovery rate pada data tanggal 11 Oktober 2020 menunjukkan peningkatan mencapai 76,48% lebih tinggi dari bulan sebelumnya 75,0% akibat menurun kasus aktif di beberapa provinsi.

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo menyoroti trend penurunan angka kematian di sembilan provinsi prioritas hanya satu saja yang masih belum turun yaitu Bali.

Provinsi Jawa Timur dan Papua yang sempat naik namun turun lagi pada seminggu terakhir.
 
Baca Juga: Memelihara Kucing, Dimudahkan Rezeki dan Dapat Pengampunan Dosa dari Allah SWT

Begitu juga dengan angka kesembuhan, kata Doni Monardo, yang trendnya meningkat di provinsi prioritas kecuali Papua.

Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 bekerja sama untuk membangun RS COVID-19 di Biak.

Presiden Joko Widodo telah memastikan kesiapan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 secara nasional.
 
Baca Juga: Pecel Parti, Kuliner Khas Magetan, Jawa Timur yang Cocok dengan Perut Orang Sunda

Hal ini dilakukan saat Kepala Negara meninjau langsung simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, pada 18 November 2020.

"Secara logistik, kesiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain sudah siap, untuk menjaga kualitas dan efektivitasnya sudah berjalan dengan baik," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

Saat ini rata-rata kesiapan cold chain yang berfungsi di Indonesia sudah mencapai 97% persen.
 
Baca Juga: Ceker Mercon Neng Dinda, Dikenal di Kalangan Pegawai Negeri

Pemerintah saat ini sedang melakukan finalisasi untuk menentukan daerah prioritas yang akan memperoleh vaksin.

Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti jumlah kasus positif, jumlah penduduk, luas wilayah, dan sebagainya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x