Binatang purba, yang bisa mencapai panjang enam meter dan hidup hingga 80 tahun ini, sempat menekankan kepalanya ke jendela kapal tersebut.
Setelah memeriksa kapal selam itu, si hidung tumpul yang pernah menjelajahi lautan selama 200 juta tahun ini, membelokkan tubuhnya memperlihatkan sirip raksasanya.
Misi kapal selam OceanX ini sengaja untuk menandai hiu ini, untuk lebih mempelajari kebiasaannya.
Untuk meyakinkan para ilmuwan bertemu dengan seekor bluntnose sixgill (Hexanchus griseus), yang diperkirakan masih ada sebanyak 8.000 ekor walaupun tidak ada data resmi.
Pilot kapal selam Lee Frey mengatakan: "Kami telah menyiapkan ‘hadiah umpan’ besar beberapa hari sebelumnya.”
"Para ilmuwan telah mempelajari kawasan ini lebih dari satu dekade, sebagai tempat kemunculan hiu primitif ini,” kata Lee Frey seperti dikutip laman express.co.uk, baru-baru ini.
"Sixgill juga melakukan migrasi dari bagian terdalam yang merupakan habitatnya ke perairan yang lebih dangkal, dan kami sebelumnya telah memetakan daerah tersebut lewat bantuan sonar.”
"Kami mencoba menemukan sebuah lereng di mana kapal selam bisa parkir dan menunggu kehadiran hiu ini saat migrasi tiap malamnya.”