Warga Australia yang Ngotot Pulang ke Negaranya dari India Akan Menghadapi Ancaman Kurungan Selama 5 Tahun

- 4 Mei 2021, 09:00 WIB
 Warga Australia yang ngotot pulang ke negaranya dari India akan menghadapi ancaman kurungan selama 5 tahun.
Warga Australia yang ngotot pulang ke negaranya dari India akan menghadapi ancaman kurungan selama 5 tahun. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Penduduk Australia dan warga negara yang telah berada di India dalam waktu 14 hari sejak tanggal mereka berencana untuk pulang akan dilarang memasuki Australia mulai Senin, 3 Mei 2021 dan mereka yang tidak patuh akan menghadapi denda dan penjara, kata pejabat pemerintah.

Penetapan keadaan darurat sementara, yang dikeluarkan pada Jumat malam, adalah untuk pertama kalinya bagi Australia yang telah menetapkan sebagai tindak pidana bagi warganya yang ngotot untuk mudik.

Langkah tersebut adalah bagian dari langkah-langkah ketat untuk menghentikan pelancong ke Australia dari negara terpadat kedua di dunia karena menghadapi lonjakan kasus corona atau COVID-19 dan kematian yang diakibatkan oleh corona.

Baca Juga: Seorang Wanita Menggugat Sebuah Perusahaan setelah Orang Iseng Meledakan 'Bom Sembur' Konfeti di Wajahnya

Pembatasan mulai berlaku mulai 3 Mei dan bagi siapa saja yang melanggar larangan maka akan berisiko terkena hukuman sipil dan hukuman penjara hingga lima tahun, kata Menteri Kesehatan Greg Hunt dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah tidak mengambil keputusan ini dengan mudah," kata Hunt, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

"Namun, sangat penting integritas sistem kesehatan publik dan karantina Australia dilindungi dan jumlah kasus corona di fasilitas karantina dikurangi ke tingkat yang dapat dikelola," tambahnya.

Pemerintah akan mempertimbangkan kembali pembatasan pada 15 Mei mendatang.

Baca Juga: Ikatan Cinta, Senin 3 Mei 2021: Al-Andin Bahagia, Kalung 'E' Siap Menjerat Elsa, Hasil Tes DNA Jadi Malapetaka

Jumlah kematian akibat virus corona di India telah melewati angka sebesar 200.000 pada pekan ini, dan kasus mendekati 19 juta karena strain baru yang ganas, ditambah lagi dengan tingkat penyebaran yang mengalami peningkatan karena aktifitas demonstrasi politik dan festival keagamaan.

Neela Janakiramanan, seorang ahli bedah Australia dengan keluarga di India mengatakan keputusan untuk "mengkriminalkan" warga Australia yang kembali dari India, dinilai tidak proporsional dan terlalu menghukum.

"Orang India-Australia melihat ini sebagai kebijakan rasis karena kami diperlakukan berbeda dari orang-orang dari negara lain yang pernah mengalami gelombang infeksi serupa seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa. Sangat sulit untuk merasakan apa pun selain ditargetkan sebagai suku," kata Neela Janakiramanan.

Baca Juga: Tank Buffalo Tua yang Ditemukan dan Digali Seorang Petani Mampu Mengungkap Misteri Sejarah 74 Tahun

Kelompok hak asasi manusia juga menyuarakan kemarahan atas larangan tersebut, menyarankan fokus pemerintah seharusnya pada peningkatan sistem karantina, bukan pada hukuman.

"Ini adalah reaksi yang keterlaluan. Warga Australia memiliki hak untuk kembali ke negara mereka sendiri," kata direktur Human Rights Watch Australia, Elaine Pearson dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah harus mencari cara untuk dengan aman mengkarantina warga Australia yang kembali dari India, daripada memfokuskan upaya mereka pada hukuman penjara dan hukuman berat".

Baca Juga: Foto Viral di Twitter, Seorang Dokter Bagikan Foto Efek dari Penggunaan APD

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x