Network
ZONA PRIANGAN - Saat ini kemampuan pesawat tak berawak alias drone yang memiliki kemampuan untuk menghindari radar dapat menghancurkan di instalasi strategis, menjadi perhatian khusus untuk keamanan negara.
Sebuah drone milik kelompok teroris dari Pakistan telah menjatuhkan dua bom di markas Angkatan Udara India (IAF) di daerah Satwari Jammu yang menyebabkan kerusakan kecil pada sebuah bangunan dan melukai dua penerbang dalam kegelapan malam.
Setelah mendapat serangan tersebut, sekelompok kementerian dan departemen seperti dalam negeri, penerbangan sipil, Biro Keamanan Penerbangan Sipil (BCAS), Pasukan Keamanan Industri Pusat (CSIF) dan IAF telah mengerjakan rencana dan teknologi untuk memerangi serangan drone di wilayah sipil yang sensitif seperti bandara dan fasilitas lainnya.
Baca Juga: Untuk Pertama kalinya, Pesawat Tempur di Udara Mengisi Bahan Bakar dengan Drone
"Kami memiliki teknologi yang paling cocok untuk menggagalkan drone bersenjata di sepanjang perbatasan. Intersepsi yang dilakukan sampai sekarang karena kewaspadaan pasukan yang bertugas," kata seorang perwira senior BSF, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Senin 28 Juni 2021.
Dia mengatakan beberapa insiden drone dan quad-copters yang mengangkut senjata dan obata-obatan yang diterbangkan dari Pakistan ke wilayah pinggiran India di Jammu dan Punjab yang diketahui dalam beberapa tahun terakhir dan semuanya dapat digagalkan.
Namun, seorang pejabat senior kementerian dalam negeri mengatakan bahwa ada insiden ketika drone yang digunakan untuk mengawasi aset dan posisi perbatasan India. Tetapi, ketika kehadiran drone tersebut dapat terdeteksi oleh petugas perbatasan India, sang pilot drone segera menarik kembali drone ke pangkalan mereka.
Baca Juga: Tentara India Menembak 2 Drone Milik Pakistan yang Memasuki Wilayah Udara India di Jammu
Wilayah Perbatasan Internasional dan Garis Kontrol (LoC) di sepanjang Pakistan, memiliki andil dalam insiden serupa yang ditandai oleh Angkatan Darat.
