NASA Membagikan Foto Gurun Sahara yang Diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

- 11 Agustus 2021, 13:05 WIB
NASA telah membagikan foto Gurun Sahara yang diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
NASA telah membagikan foto Gurun Sahara yang diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. /Tangkapan Layar Instagram.com/@nasa
 
ZONA PRIANGAN - NASA telah membagikan pemandangan menakjubkan dari gurun terbesar di Bumi, Gurun Sahara, dalam postingan terbarunya di akun Instagram resmi mereka @nasa. Foto itu diambil oleh astronot NASA Shane Kimbrough dari Stasiun Luar Angkasa Internasional dan bisa jadi membingungkan untuk Planet Merah, kata badan antariksa Amerika. 
 
"Terlalu panas untuk ditangani," tulis admin akun Instagram resmi NASA di caption foto yang diunggah di Instagram @nasa pada Senin, 9 Agustus 2021.
 
Tampaknya cocok, mengingat ini adalah salah satu medan paling keras di Bumi. 
 
 
"Anda mungkin terkejut menemukan ini sebenarnya bukan gambar Planet Merah tetangga kita, ini Gurun Sahara," tambahnya.
 
Catatan dari NASA lebih lanjut mengatakan bahwa Gurun Sahara adalah salah satu lingkungan paling keras di planet kita, gurun panas terbesar di Bumi.
 
Berbagi lebih banyak informasi tentang ekosistem, badan antariksa mengatakan bahwa data dari satelit mereka mengungkapkan bahwa angin dan cuaca di Sahara mengambil rata-rata 182 juta ton debu dari gurun Afrika dan membawanya 1.600 mil melintasi Samudra Atlantik setiap tahun.
 
 
"Volume ini setara dengan 689.290 semi-truk yang penuh dengan debu," ujarnya.
 
Jadi, apa yang dilakukan debu ini? 
 
Menurut NASA, debu ini membantu membangun pantai di Karibia dan menyuburkan tanah di Amazon. Ini mempengaruhi kualitas udara di Amerika Utara dan Selatan. Ini mungkin juga berperan dalam penindasan badai dan penurunan terumbu karang.
 
Gambar tersebut membangkitkan berbagai emosi di antara pemirsa, banyak di antaranya mengungkapkan hal yang sama di bagian komentar.
 
 
Berterima kasih kepada agensi, salah seorang pengguna berkomentar :"Terima kasih NASA atas semua yang Anda lakukan untuk eksplorasi ilmiah".
 
Sementara pengguna lainnya berkomentar :"Posting yang sangat informatif".
 
"Dan mengetahui ini ada di bumi, sungguh luar biasa," kata yang lainnya.
 
Gurun Sahara memiliki luas 9.200.000 kilometer persegi, tanah gersang yang terletak di bagian utara Afrika. Dalam hal ukuran, itu hanya "sedikit lebih kecil dari benua Amerika Serikat", kata NASA.
 
 
Dalam studi terbaru yang dilakukan oleh NASA, diperkirakan akan ada lebih sedikit debu Sahara yang terbawa angin di masa depan. Sesuai laporan yang dirilis pada April 2021, NASA mengatakan bahwa para ilmuwan, menggunakan kombinasi data satelit dan model komputer, memprediksi bahwa gumpalan debu tahunan Afrika akan benar-benar menyusut hingga minimum 20.000 tahun selama abad berikutnya sebagai akibat dari perubahan iklim dan pemanasan laut.
 
Studi ini dilakukan setelah gumpalan debu Juni 2020 yang dijuluki "Godzilla" yang melakukan perjalanan dari Sahara ke Amerika Utara, melintasi Samudra Atlantik.
 
Dalam perjalanannya melintasi Atlantik, debu Sahara bertebaran ke laut, memberi makan kehidupan laut, dan juga kehidupan tanaman begitu mendarat, kata laporan itu. Tidak hanya itu, debu juga mengandung mineral seperti besi dan fosfor, yang berfungsi sebagai pupuk bagi hutan hujan Amazon.***
 

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Instagram@nasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x