Ahmad mengatakan dia tiba dengan konvoi dari Arghandai, sekitar 40 menit dari kota, sekitar pukul 3 pagi pada hari Senin.
Dia dan anak buahnya dikirim sebagai bagian dari upaya Taliban untuk mengendalikan kemungkinan penjarahan dan kejahatan lainnya setelah polisi dan pasukan keamanan lainnya tampaknya melarikan diri.
"Itu gila. Tidak ada orang di jalan, tidak ada polisi, tidak ada apa-apa,” katanya tentang dini hari di Kabul.
Baca Juga: Di Kota Cap D'Adge, Pergi ke Bank atau Supermarket Boleh Telanjang, di Jalanan Banyak yang Bugil
Dia mengklaim bahwa ketika mereka tiba di kantor polisi, mereka menemukan kantong-kantong heroin yang mereka tuduhkan kepada polisi.
Meskipun tidak ada negara resmi yang diumumkan, Ahmad mengatakan Emirat Islam sudah menjadi pemerintah.
Tidak seorang pun harus takut pada Taliban, kata pejuang itu, bahkan mereka yang telah bekerja dengan pemerintah atau pasukan asing.
“Kami datang dengan amnesti, semua orang bisa menjalani hidup mereka,” katanya.***