ZONA PRIANGAN - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengeluarkan dekrit pada Senin, 6 September 2021 yang mengubah aturan moderasi konten di media sosial, sebuah langkah yang menurut para kritikus dapat menghambat perang melawan disinformasi.
Dekrit mulai berlaku segera tetapi harus diratifikasi oleh Kongres untuk menjadi undang-undang. Ini bertujuan untuk memerangi penghapusan akun, profil, dan konten yang sewenang-wenang dan tidak adil oleh penyedia, kata sekretariat komunikasi federal.
Pemimpin sayap kanan Bolsonaro, yang kontennya telah dihapus dari akun media sosialnya karena menyebarkan disinformasi tentang corona, mengatakan bahwa penangguhan atau penghapusan akun dan konten yang telah dikenakan berbagai platform kepadanya dan beberapa pendukungnya adalah penyensoran.
Ketentuan baru menetapkan serangkaian hipotesis yang akan ada alasan yang adil untuk menghapus konten atau menangguhkan pengguna, seperti melakukan kejahatan atau menghasut kekerasan dan memberlakukan aturan baru bagi platform untuk melakukannya.
"Langkah sementara ini secara signifikan menghambat kemampuan kami untuk membatasi penyalahgunaan di platform kami," kata juru bicara Facebook kepada AFP, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Selasa 7 September 2021.
"Kami setuju dengan para ahli dan spesialis hukum yang memandang tindakan itu sebagai pelanggaran hak konstitusional," tambahnya.
Alessandro Molon, seorang politisi oposisi dan pelapor RUU Hak untuk Internet Brasil (MCI), mengatakan dia sedang mempersiapkan tindakan hukum untuk membatalkan keputusan presiden.