Teleskop Luar Angkasa Menangkap Fenomena Langka yang Melibatkan Bintang yang Baru Lahir

- 9 September 2021, 05:04 WIB
Teleskop luar angkasa menangkap fenomena langka yang melibatkan bintang yang baru lahir.
Teleskop luar angkasa menangkap fenomena langka yang melibatkan bintang yang baru lahir. /Tangkapan Layar Instagram.com/@nasa

ZONA PRIANGAN - European Space Agency (ESA) telah membagikan gambar menakjubkan di Instagram tentang peristiwa langit langka, yang dikenal sebagai objek Herbig-Haro, yang terjadi di lorong gelap alam semesta yang sangat luas. Ini menunjukkan seberkas cahaya terang yang tampak bergerak dengan kecepatan tinggi dan menembus awan.

Ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, fenomena khusus ini melibatkan objek bernama HH111. Objek spektakuler ini terbentuk dalam keadaan tertentu dan melibatkan bintang bayi yang sangat aktif. Gas yang dikeluarkan oleh bintang-bintang muda bertabrakan dengan awan gas dan debu dengan kecepatan beberapa ratus kilometer per detik.

Tabrakan penuh energi inilah yang membuat objek Herbig-Haro seperti HH111. Postingan Instagram disertai dengan deskripsi terperinci tentang acara tersebut dan diberi judul, “Hubble Time!”

Baca Juga: Wanita Tua Mengunjungi Rumah Teman dan Silaturahmi Itu Memberinya Keberuntungan Senilai Rp713,57 Juta

“Ruang kami sangat indah tetapi sangat misterius,” komentar seseorang dengan nama pengguna “darkhir0shi” di postingan ESA, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Rabu 8 September 2021.

“Sepertinya pedang Jedi hebat yang menghancurkan Sisi Gelap Kekuatan, mengubahnya menjadi hati yang besar dan lebih jernih,” kata Bianca N Meroni, meminjam dari alam semesta Star Wars.

Gambar khusus ini diambil oleh Wide Field Camera 3 (WFC3) Hubble, yang mengamati objek pada rentang optik (panjang gelombang sensitif terhadap mata manusia) dan rentang inframerah (panjang gelombang terlalu panjang untuk dideteksi oleh mata manusia).

Baca Juga: Rekaman Viral, Dua Pria Mabuk Melompat ke Laut dan Mendarat di atas Hiu Besar Memicu Kemarahan Netizen

Objek Herbig–Haro memancarkan cahaya pada panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia tetapi debu dan gas di sekitarnya menyerap sebagian besar cahaya tampak. Jadi, WFC3 digunakan untuk mengamati objek-objek ini dengan sukses pada panjang gelombang inframerah.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Instagram @nasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x