20.000 Kematian Akibat Gigitan Ular per Tahun Terjadi di Nigeria

- 16 Oktober 2021, 16:00 WIB
Lebih dari 1.700 orang kehilangan anggota tubuhnya akibat gigitan ular berbisa.*/premiumtimesng.com/
Lebih dari 1.700 orang kehilangan anggota tubuhnya akibat gigitan ular berbisa.*/premiumtimesng.com/ /

ZONA PRIANGAN – Menteri Kesehatan Nigeria, Olorunnimbe Mamora, mengatakan rata-rata 2.000 kasus digigit ular tercatat di Nigeria setiap tahunnya.

Mamora mengungkapkan hal ini dalam pengarahan singkat menandai Hari Kesadaran Gigitan Ular Internasional di Abuja baru-baru ini.

Ia mengatakan sekitar 2.000 orang meninggal akibat gigitan ular setiap tahunnya dan lebih dari 1.700 orang kehilangan kaki atau lengannya sebagai akibat gigitan ular.

Baca Juga: Denny Darko: Saya Lihat dari Sinar Matanya Bahwa Baim Wong Tulus Mengatakan Dia Menyesal dan Meminta Maaf

Gigitan ular terutama berdampak pada anggota masyarakat yang sangat rentan, kerap mereka tinggal di kawasan pedalaman yang terpencil, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO mengatakan, para pekerja pertanian dan orang yang tinggal di rumah-rumah dengan konstruksinya yang kurang baik menghadapi risiko paling tinggi dan kerap terbatas aksesnya pada pendidikan, pelayanan kesehatan, dan bahkan alas kaki.

Mamora mengatakan gigitan ular “meracuni”, yang dikenal sebagai envenomation, menjadi masalah lama kesehatan masyarakat di Nigeria, khususnya di kawasan pedalaman.

Baca Juga: Facebook Terancam Didenda Sebesar 36 Juta Euro di Irlandia karena Masalah Privasi

Ia mengatakan ada tiga jenis utama dari spesies ular yang bertanggungjawab pada envenomation di Nigeria.

“Kobra atau Naja nigricolis, Puff Adder atau Bitis arietans dan Carpet Viper atau Echis ocellatus,” katanya seperti dilansir Premiumtimesng.com.

“Carpet Viper salah satu yang paling bertanggung jawab, sekitar 90 persen gigitan ular ini membuat korban menemui ajalnya,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa di Nigeria terjadi 497 kasus gigitan ular per 100.000 orang.

“Kasus gigitan ular meningkat baru-baru ini sebagai akibat hujan yang ekstrem, memicu menurunnya kesehatan dan kematian yang dihubungkan dengan jumlah anti bisa ular yang tidak memadai.”

Baca Juga: Jack Ma Dikabarkan Terlihat di Hong Kong dalam Penampilan Langka

Ia juga mengatakan Nigeria merupakan di antara negara yang mengalami dampak buruk akibat gigitan ular, mencapai proporsi epidemi.

“Sekitar 5 juta orang di dunia digigit ular setiap tahunnya dan lebih dari 2,5 juta orang menderita keracunan atau envenomation.”

“Sekurangnya 100.000 orang meninggal karena gigitan reptil ini dan sekitar 300.000 diamputasi atau menerita cacat permanen lainnya akibat gigitan ular,” tambahnya.

Dalam keterangannya, sekretaris Kementerian Kesehatan Federal Mamman Mahmuda, mencatat bahwa dari Januari 2018 hingga Desember 2020, lebih dari 45.834 kasus gigitan ular dan 1.793 kematian dilaporkan di negara Afrika ini.

Baca Juga: Al-Quran Milik Presiden Thomas Jefferson Dipamerkan di Expo Dubai 2020

Mahmuda mengatakan beberapa kasus tidak dilaporkan karena faktanya mereka tidak dilaporkan ke fasilitas kesehatan.  

Ia mengatakan gambaran di atas harus menjadi tekad pemerintah untuk memperbaiki akses anti bisa ular yang lebih aman, efektif dan murah untuk merawat para korban.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Premiumtimesng.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x