Kapal yang Tenggelam pada 1915, Pencarian Kapal Karam Dimulai setelah 100 Tahun

- 6 Februari 2022, 11:05 WIB
Kapal yang tenggelam pada 2015, pencarian kapal karam dimulai setelah 100 tahun.
Kapal yang tenggelam pada 2015, pencarian kapal karam dimulai setelah 100 tahun. /Pixabay.com/Youssef Jheir

ZONA PRIANGAN - Sebuah kapal pemecah es asal Afrika Selatan berangkat pada Sabtu pagi untuk mencari kapal Ernest Shackleton, Endurance, yang tenggelam di lepas pantai Antartika pada tahun 1915 setelah perlahan-lahan dihancurkan oleh bongkahan es.

"The Falklands Maritime Heritage Trust dengan bangga mengonfirmasi bahwa Ekspedisi Endurance22, yang bertujuan untuk menemukan, mensurvei, dan memfilmkan bangkai kapal Endurance... telah berangkat sesuai jadwal dari Cape Town, menuju Laut Weddell di Antartika," demikian bunyi pengumuman dari tim ekspedisi, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP.

Sebagai bagian dari ekspedisi Imperial Trans-Antartika dari penjelajah kutub yang terkenal antara tahun 1914 dan 1917, Endurance dimaksudkan untuk melakukan penyeberangan darat pertama Antartika, tetapi jatuh ke Laut Weddell.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Minggu 6 Februari 2022: Pak Surya Temukan Berkas Wasiat Irvan, Secara Konyol Nino Gugat Al

Tepat di sebelah timur rak es Larsen di semenanjung Antartika, kapal terjebak dalam laut es selama lebih dari 10 bulan sebelum akhirnya dihancurkan dan tenggelam sekitar 3.000 meter di bawah permukaan.

Pelayaran ini menjadi semacam legenda, karena pelarian ajaib yang dilakukan Shackleton dan krunya dengan berjalan kaki dan dengan perahu.

Para kru berhasil melarikan diri dengan berkemah di laut es hingga pecah.

Mereka kemudian meluncurkan perahu penyelamat ke Pulau Gajah dan kemudian Pulau Georgia Selatan, wilayah seberang laut Inggris yang terletak sekitar 1.400 km sebelah timur Kepulauan Falkland.

Baca Juga: Anushka Sharma Mengisi Aktivitas Akhir Pekan dengan Latihan Kebugaran

Kapal pemecah es Afrika Selatan SA Agulhas II berangkat dari Cape Town pada Sabtu pagi dengan 46 awak dan 64 anggota tim ekspedisi.

Ekspedisi akan berlangsung antara 35 hari dan 45 hari, dengan kapal yang berlayar melalui lapisan es yang tebal dan suhu yang ekstrim.

Ia berharap dapat menemukan kapal karam ikonik dengan teknologi mutakhir dan menjelajahinya dengan dua drone bawah air.

Tapi perjalanannya akan sulit.

Baca Juga: Seri Perdana Pemanasan IMX 2022, Hadirkan Ratusan Mobil Eropa-Amerika di Kota Bandung

Penjelajah Inggris-Irlandia itu sendiri bahkan menggambarkan situs tenggelamnya sebagai "bagian terburuk dari laut terburuk di dunia".

Kapal sepanjang 144 kaki itu tenggelam di Laut Weddell, yang memiliki arus berputar-putar yang menopang massa laut es tebal yang dapat menyebabkan masalah bahkan bagi pemecah es modern.

Ini adalah salah satu bagian tersulit dari lautan untuk dinavigasi.

Baca Juga: Remaja Wanita Diserang Seekor Buaya Saat Berlibur di Afrika dan Nyaris Kehilangan Nyawa

Direktur eksplorasi Endurance22, Mensun Bound, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa timnya "sangat berharap kami dapat melakukannya untuk babak luar biasa ini dalam eksplorasi kutub".

Jika mereka menemukannya, itu tidak akan tersentuh tetapi mereka akan melakukan pemindaian 3D dan menyiarkannya secara real time.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Meski optimis, tidak ada jaminan kapal berusia 110 tahun itu akan ditemukan.

"Dalam hal tantangan kapal karam, ini yang paling sulit," kata David Mearns, salah satu pemburu kapal karam terkemuka dunia, kepada AFP.

"Anda tidak akan mendapatkan yang lebih sulit dari ini karena kondisi es," pungkasnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x