ZONA PRIANGAN - Sekitar 150 tentara AS dari Garda Nasional Florida yang telah berada di Ukraina untuk membantu melatih pasukan Ukraina meninggalkan negara itu saat ancaman invasi Rusia meningkat, kata Pentagon, Sabtu, 12 Februari 2022.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan keputusan itu, pertama kali dilaporkan oleh Reuters, dibuat dengan sangat hati-hati dan diinformasikan oleh keputusan Departemen Luar Negeri untuk menarik beberapa staf dari kedutaan AS di Kyiv.
"Reposisi ini tidak menandakan perubahan dalam tekad kami untuk mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina, tetapi akan memberikan fleksibilitas dalam memastikan sekutu dan mencegah agresi," kata Kirby dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Baca Juga: Krisis Ukraina: Warga Inggris Didesak 'Pergi selagi Masih Bisa' di tengah Kekhawatiran Invasi Rusia
Pelatih akan diposisikan ulang di Eropa, katanya, tetapi tidak jelas di mana tepatnya.
Juga tidak segera jelas apa yang akan terjadi dengan sejumlah kecil pasukan operasi khusus AS di negara itu, menurut seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim.
Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa Pentagon akan mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia ketika Rusia mengadakan latihan militer di Belarus dan Laut Hitam menyusul penumpukan pasukannya di dekat Ukraina.
Australia, Selandia Baru, Jerman dan Belanda pada hari Sabtu bergabung dengan negara-negara yang mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina. Washington mengatakan pada hari Jumat bahwa invasi Rusia, kemungkinan dimulai dengan serangan udara, dapat terjadi kapan saja.