"Mama, aku di Ukraina," jawabnya balik. "Ada perang nyata yang berkecamuk di sini. Saya khawatir. Kami mengebom semua kota bersama-sama, bahkan menargetkan warga sipil.
"Kami diberitahu bahwa mereka akan menyambut kami dan mereka jatuh di bawah kendaraan lapis baja kami, melemparkan diri mereka ke bawah kemudi dan tidak mengizinkan kami lewat."
"Mereka menyebut kami fasis. Mama. Ini sangat sulit."
Duta Besar Ukraina mengatakan bahwa pesan terakhir dikirim hanya "beberapa saat" sebelum tentara itu kehilangan nyawanya.
Baca Juga: Tentara Rusia yang Menyerahkan Diri ke Ukraina Mendapat Uang Insentif Sebesar Rp675 Ribu
Sebuah video dramatis muncul secara online yang menunjukkan orang-orang Ukraina yang berani meluncurkan bom molotov ke kendaraan lapis baja Rusia dalam serangan drive-by yang mengejutkan.
Itu terjadi setelah kementerian pertahanan negara itu mendorong penduduk untuk membuat bom bensin untuk "menetralisir penjajah".
Klip itu, yang telah dibagikan secara luas di media sosial, memperlihatkan setidaknya dua warga sipil melemparkan bahan peledak rakitan ke pasukan Rusia yang bergerak.
Api dengan cepat meletus saat senjata rakitan mengenai bagian belakang dan samping kendaraan.