Presiden Ukraina Pernah Diracun, Pelakunya Agen Rahasia yang Kabur ke Rusia untuk Ganti Kewarganegaraan

- 4 Maret 2022, 17:46 WIB
Viktor Yuschenko (kanan) dari Ukraina duduk di sebelah dokter pribadinya Nikolai Korpan selama konferensi pers di klinik Rudolfinerhaus Wina, 12 Desember 2004.*
Viktor Yuschenko (kanan) dari Ukraina duduk di sebelah dokter pribadinya Nikolai Korpan selama konferensi pers di klinik Rudolfinerhaus Wina, 12 Desember 2004.* /Reuters /Heinz-Peter Bader

ZONA PRIANGAN - Rusia bukan kali ini saja mengusik Ukraina. Sejak keruntuhan Uni Soviet akhir 1980-an, Rusia berusaha 'memeluk' kembali Ukraina.

Berbagai upaya dilakukan Rusia agar Ukraina kembali ke pangkuannya. Termasuk cara yang cukup sadis pada tahun 2004: meracun Presiden Ukraina, Viktor Yuschenko!

Demikian juga dengan Presiden Ukraina sekara, Volodymyr Zelensky yang condong ke Barat, menjadi sasaran utama pasukan Rusia.

Baca Juga: Ini Tiga Rencana Vladimir Putin Setelah Invasi, Salah Satunya Mengubah Ukraina Menjadi NovoRusia

Rusia telah memegang ambisi untuk mendapatkan kembali kekuasaan atas Ukraina dan tidak menginginkan Ukraina bergabung dengan NATO.

Hal terburuk pernah dialami Viktor Yuschenko pada tahun 2004 yang menentang politisi pro-Rusia Viktor Yanukovych dalam pemilihan presiden Ukraina.

Pemilu tahun itu sangat kontroversial dengan tuduhan kecurangan pemilu dan intimidasi suara.

Baca Juga: Penyusup Asal Rusia Berkeliaran di Kiev, Warga Ukraina Membentuk Kelompok Pemburu Mirip Film The Matrix

Yanukovych awalnya dinyatakan sebagai pemenang melawan mantan Perdana Menteri Viktor Yuschenko, sebelum keputusan Mahkamah Agung membalikkan hasil pemungutan suara.

Tetapi cerita yang paling mengejutkan Yuschenko sempat keracunan, yang awalnya dianggap oleh dokter sebagai pankreatitis.

Dikutip Daily Star, menjelang pemilihan, Yuschenko makan malam dengan tiga pria dari dinas keamanan Ukraina.

Baca Juga: Wali Kota Ini Sangat Berani Menantang Vladimir Putin, Jalan Kedubes Rusia Diubah Jadi Pahlawan Ukraina

"Ketika saya tiba di rumah, saya mencium istri dan hal pertama yang dia katakan adalah 'bibirmu terasa metalik'," kenang Yuschenko.

Dia menjelaskan bagaimana pada hari kedua atau ketiga setelah makan malam tubuhnya mulai bengkak menderita peradangan dan pembentukan nanah di sekujur tubuh.

Wajah Yuschenko menjadi sangat bengkak dan cacat dengan bopeng, yang menurut Profesor John Henry, seorang ahli toksikologi di Rumah Sakit St Mary di London, adalah tanda-tanda keracunan dioksin.

Baca Juga: Saat Terjadi Perang Rusia-Ukraina, Cewek Cantik Ini Jadi Pusat Perhatian, Dapat Julukan 'Gadis Bond'

Dioxin adalah salah satu bahan utama dari bahan kimia defoliant Agen Oranye, yang secara kontroversial digunakan oleh pasukan AS pada tahap akhir Perang Vietnam.

Ahli toksikologi Belanda Bram Brouwer menguji sampel darah Yuschenko dan menemukan kadar dioksin sekitar 6.000 kali lebih tinggi dari biasanya.

Sebuah makalah dari peneliti Swiss dan Ukraina yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menyimpulkan bahwa dioksin "sangat murni sehingga pasti dibuat di laboratorium".

Baca Juga: Sering Tampil Sangar, Vladimir Putin Bisa Tersenyum Saat Memeluk Kucing tapi Diejek Mirip Penjahat Blofeld

Yuschenko mengira Agen Oranye sengaja dipilih untuk meracuninya sebagai semacam "simbolisme" karena keterlibatannya dalam apa yang disebut "Revolusi Oranye", yang bertujuan membawa Ukraina lebih dekat ke Eropa dan menjauh dari Rusia.

Meskipun mengejutkan untuk dilihat, pustula yang terbentuk di wajah Yuschenko mungkin telah membantu menyelamatkan hidupnya.

Jean Saurat, dokter kulit yang memimpin tim yang merawat Yuschenko di Swiss Center for Human Applied Toxicology di Jenewa, mengatakan racun itu terkonsentrasi di pertumbuhan, mencegahnya menghancurkan hati Yuschenko.

Baca Juga: Tentara Wanita Rusia Terkenal Cantik, Mereka Sudah Terlatih Melakukan Kamuflase Tidak Dikenali Lawan

Meski begitu, itu adalah hal yang dekat: "Tuhan tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak memperlakukannya," kata Saurat kepada New Scientist.

“Ketika dia pertama kali masuk, dia sangat sakit, dan dia mungkin meninggal karena keracunan, tetapi dia mengeluarkan banyak dioksin sejak awal melalui muntah dan diare”.

Salah satu dari tiga pria saat makan malam ketika Yuschenko diracun, mantan wakil kepala dinas keamanan Ukraina, Volodymyr Satsyuk, melarikan diri ke Rusia tak lama setelah itu.

Baca Juga: Jenderal Top Rusia Tewas di Pertempuran Hostomel Airfield, Pasukan Kremlin Kembali Gagal Masuk Kiev

Setelah tiba di Rusia Satsyuk diberikan kewarganegaraan Rusia untuk melindunginya agar tidak diekstradisi kembali ke Ukraina.

Tanpa pengadilan untuk menetapkan dengan tepat siapa yang bertanggung jawab, orang yang tepat atau orang-orang di balik keracunan harus tetap menjadi misteri.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x